Home - Obrolan Kamar Mandi

Obrolan Kamar Mandi

by lpm_arena
Print Friendly, PDF & Email

Oleh: A Taufiq

 

sabunku habis

bahagiaku tertunda

hingga ia kembali tiba

dengan wangi yang berbeda

 

sabunku mendua

menari bersama mata dan telinga

lalu rasa

pada air yang membasuh

pada seluruh tubuh

dan peluh-peluh yang meluruh

 

sabunku kembali

tapi aku enggan mandi

sebab ia terus meminta lagi

sampai mati

tapi aku belum mau mati

 

basahku adalah pergimu

yang larut dalam kematian yang panjang

 

Kamar Pelangi, Jogja, 19/8/14

# Penulis sedang terkubur oleh lubang tanah yang digalinya sendiri. Menunggu waktu bersemi untuk jadi pohon. Sesuai cita-citanya masa kanak-kanak. Ia lupa cara jadi manusia.