Kepadamulah Aku Berserah Diri
Oleh : Makin Santosa*)
Ya Allah …
Aku harus bagaimana lagi
Aku harus berbuat apa lagi
Aku harus berapa kali lagi
Menerima hantaman gelombang semudera sedasyat ini
Akankah aku harus berdiam diri
Akankah aku harus bergegas dan berlari
Akankah aku harus sabar menerima semua ini
Sedang mereka terus merenggut cita untuk kepuasan pribadi
Sedang mereka terus mencaci dan tak sadarkan diri
Ya Allah …
Jangan kau biarkan hambamu ini
Menggeliat seperti cacing tertusuk duri
Jangan kau biarkan orang bodoh ini
Terus menanti sesuatu yang tak pasti tentang diri dan yang menyadari
Aku tahu bahwa aku tak sebaik para pemujamu
Aku mengerti bahwa aku tak sebanding para pengagummu
Dan aku sadar bahwa aku manusia yang selalu gagal dalam ujianmu
Namun aku punya hati dan emosi yang akan muncul bila tersakiti
Itulah yang terkadang sulit aku kendali
Keimananku akan hancur berantakan
Bila melihat keadaan yang penuh kepalsuan
Sedang aku hanya diam dan tak bisa bepergian
Keikhlasanku akan sirna tak karuan
Mendengar tertawaan penuh kebisingan dalam kejayaan
Kata maaf telah terpampang dalam pertemuan
Kata khilaf telah terlukis dalam pemandangan
Namun semua itu telah tergantikan
Oleh amarah penuh kebencian dari perlakuan
Oleh perbuatan dari pembenaran tafsiran mereka tentang perubahan
Ya Allah …
Hanya kepadamulah aku memohon
Hanya kepadamulah aku meminta belas kasihan
Hanya kepadamulah aku mencari perlindungan
Dari kehidupan yang tak sejalan dengan kepribadian
Untukmu …
Penyandang lupa
Atau melupa tentang pelupaan.
Yogyakarta, 5 Mei 2013
*)Aktif di Forum Teater Bumi