Lpmarena.com, Kampanye dialogis Pemilwa 2015 pada Senin (30/11), bertempat di gedung Multi Purpose diwarnai kericuhan. Kejadian tersebut bermula ketika salah satu anggota Partai Demokrasi Mahasiswa (PDM), As’ad Bukhori, mengajukan pertanyaan di forum.
“Politik pilar-pilar demokrasi UIN itu seperti apa? adu provokatif dan pasif, Sinergitas politik kampus mahasiswa kampus?” tanya As’ad pada sesi tanya-jawab.
Di tengah pertanyaan, tiba-tiba empat orang dari sayap barat gedung mendatangi dan memukuli As’ad yang berada di sayap timur. Pengeroyokan dapat dilerai sementara, tapi tak lama kemudian puluhan massa mengejar As’ad. Ia lari keluar ruangan, namun kembali ditarik masuk kedalam ruangan dan dipukuli lagi.
Setelah kericuhan, acara ditunda selama 20 menit. Ketua partai, Kandidat yang maju pemilwa, dan Ruhaini, selaku Wakil Rektor III melakukan konsolidasi dan memutuskan kampanye dialogis universitas dianggap selesai dan pemilwa akan tetap berlanjut sesuai jadwalnya.
Hamdi, ketua Panitia Pemilihan Umum Mahasiswa (PPUM) Universitas mengatakan penyebab pengeroyokan itu karena pertanyaan As’ad yang tidak substansial, “Di sini itu berbicara soal dialogis, tetapi tadi kawan-kawan ada yang mengkritik terkait gaya-gaya dari setiap partai.”
Ketika dikonfirmasi Arena, Sulaiman, ketua Partai Demokrasi Mahasiswa (PDM) menjelaskan, yang dipertanyakan oleh anggotanya adalah sekedar intro sebelum ke pertanyaan substansial. “Tetapi belum sampai di pertanyaan yang substansial, As’ad keburu dikeroyok.”
Setelah melalui proses visum, Sulaiman beserta teman-temannya melaporkan kasus yang menimpa As’ad ke pihak yang berwajib.
Reporter: Nadhiroh
Redaktur: Subarkah