Lpmarena.com, Proses Pemilwa di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Suka yang baru berjalan sepuluh menit, diwarnai boikot oleh mahasiswa jurusan Manajemen Pendidikan Islam (MPI). Mereka sempat menghentikan proses pemilihan yang berlangsung di Teatrikal Fakultas Tarbiyah, Kamis (3/12).
Hal tersebut terjadi karena terdapat kesalahan pada surat suara. Kesalahan terjadi nomor urut empat atas nama Yudiawan dan Muhammad Said Romadlon tertukar dengan nomor urut lima atas nama AA M Zamzam dan Anis Sofyantoro.
“Ya, tadi sempat deadlock, karena ketika pengambilan nomor urut sebagai wakil independen berada di nomor urut empat. Tetapi di surat suaranya menjadi nomor urut lima,” jelas Yudiawan, calon ketua HMJ MPI nomor urut empat.
Adanya kesalahan pada surat suara tersebut membuat mahasiswa jurusan MPI protes kepada PPUM-F Tarbiyah dan mengajak keluar mahasiswa jurusan MPI lainnya yang sudah mengantri.
Yudiawan sempat mendesak untuk melakukan pencabutan surat suara MPI karena dianggap tidak sah. “Kami menginginkan adanya pemilihan ulang khusus jurusan MPI, karena ini ada indikasi-indikasi kecurangan dari beberapa pihak,” ungkapnya.
Yudiawan mengatakan, setelah kejadian tersebut ia melakukan audiensi dengan ketua PPUM-F dan ketua PPUM-U di Rektorat. “Tadi menanyakan dan mengklarifikasi apa yang terjadi. Akhirnya keluarlah surat klarifikasi,” tambah Yudiawan.
Dari PPUM-F Tarbiyah sendiri membuat “Berita Acara Klarifikasi Surat Suara Jurusan MPI” yang menjelaskan : (1) Meminta maaf pada pihak terkait. (2) Pencoblosan dan penghitungan surat suara sah berdasarkan pada nama dan foto calon bukan berdasarkan pada nomor urut calon. (3) Surat suara yang sudah masuk dianggap sah dan pencoblosan tetap dilanjutkan setelah jam istirahat.
Foto: Berita Acara Klarifikasi Surat Suara Jurusan MPI.
Ketika ingin mengkonfirmasi terkait surat klarifikasi tersebut, Ahmad Sahal, ketua PPUM-F Tarbiyah tidak dapat ditemui ARENA dengan alasan tidak berada di Tempat Pemungutan Suara (TPS) Fakultas Tarbiyah.
Yudiawan mengaku tetap merasa dirugikan, karena mengetahui ini di tengah prosesi Pemilwa. Namun akhirnya ia dan mahasiswa jurusan MPI lainnya sepakat melakukan pencoblosan. “Kami menerima dengan alasan tidak ingin menganggu prosesi Pemilwa sampai ketataran universitas,” ujar Yudiawan.
Reporter : Alifah dan Hakim
Redaktur: Isma Swastiningrum