Lpmarena.com, Di era fotografi digital saat ini, mahasiswa Fakultas Seni Media Rekam (FSMR) ISI Yogyakarta masih mempertahankan teknik berfoto manual atau analog. Hal tersebut terlihat dalam Pameran Fotografi Hitam Putih Analog bertajuk KELAWU Imaji #1, di Galeri Pascasarjana ISI Yogyakarta.
Bonfilio Yosafat salah satu panitia acara mengatakan bahwa fotografi analog memang harus menggunakan konsep hitam putih. Penggunaan warna hitam dan putih itu akan memunculkan warna kelawu (abu-abu). “Ada zona hitam dan zona putih, kelawu ini menjadi dasar dari foto hitam putih tersebut,” ujarnya, Selasa (21/06/2016).
Karya fotografi analog yang ditampilkan merupakan karya-karya mahasiswa Jurusan Fotografi angkatan 2015 yang mengikuti matakuliah Proses Imaji 1. Proses Imaji 1 ini merupakan matakuliah yang menekankan pada proses fotografi hitam putih analog. “Ada 69 pengkarya imaji dan semua tekniknya manual memakai kamera analog,” kata Bonfilio.
Ia juga menjelaskan bahwa proses dari fotografi hitam putih analog itu sendiri yaitu menggunakan kamera analog, memasang film di kamera analog, memotret, mencuci film di kamar gelap, dan mencetak. Proses analog tersebut ibarat merekontruksi ulang sebuah jejak penting dalam perkembangan dunia fotografi.
Pameran yang berlangsung dari tanggal 20-22 Juni 2016 tersebut memamerkan karya-karya sarat dengan nilai: perjuangan, kesejarahan, ketelitian, keartistikan, dan ketelitian. Sehingga mahasiswa Jurusan Fotografi perlu mempertahankan praktik berfoto manual.
“Karena fotografi itu sebenarnya tidak mudah dan tidak murah. Jadi bukan hanya sekedar dapat foto bagus. Bagus itu bonus, tapi foto yang benar itu yang bener-bener kita pelajari disini,” tambah Bonfilio.
Reporter: Alifah Amalia
Redaktur: Isma Swastiningrum