Korp. Nuklir 2012 menuntut kebijakan Dekan Fakultas Ushuludin terkait masalah penghapusan beasiswa penguatan prodi di Fakultas Ushuludin . Aksi yang di mulai sekitar pukul 09.00 WIB tidak mendapat tanggapan dari Dekan Fakultas Syaifan Nur.
Aksi mereka semakin panas dengan membakar tempat sampah dan pamflet-pamflet yang menempel di mading Fakultas Ushuludin setelah mengetahui dari perwakilan mereka, Sauki (salah satu anggota korp nuklir 2012 PMII) menemui Dekan Fakultas di lantai dua untuk meminta agar turun ke taman memberikan kebijakan terhadap masalah beasiswa prodi ternyata menolak untuk turun.
“Dekannya tidak mau turun menemui kita, padahalkan dia orang yang mempunyai dedikasi tinggi terhadap masalah di Fakultasnya, seandainya kalau dia mau turun tentu kami tidak akan bertindak lebih jauh seperti ini,” jelas Sauki.
Menurutnya beasiswa seharusnya tidak melulu di peruntukan bagi mahasiswa yang kurang mampu dalam segi ekonomi saja, beasiswa juga di peruntukan bagi mahasiswa berprestasi yang di dapat oleh mahasiswa tersebut.
“Untuk mendapatkan beasiswa tidak harus miskin atau bahkan kami di paksa harus miskin, lantas bagaimana untuk kita yang berprestasi, apakah kita harus miskin dulu ?, jika memang begitu, lalu apa yang kami dapat dari prestasi kami ?, Piala ?, Piagam penghargaan?, Prestasi kita tidak bisa di acuhkan begitu saja,” ungkapnya dengan nada kecewa.
Aksi yang sempat diwarnai kericuhan dengan aksi pembakaran tempat sampah dan lainnya, tetap belum mendapat tanggapan dari dekan Fakultas. Sampai pada akhirnya mereka membubarkan diri sekitar pukul 11.30 WIB, tetapi mereka akan melakukan demonstrasi kembali dengan masa yang lebih banyak sampai ada kebijakan dari dekan Fakultas, “Kami akan melakukan orasi kembali sampai dekan Fakultas memberikan kebijakannya,” tambah Sauki.
[Robandi]