Hanya ribuan daun berjatuhan, derung kendaraan bermotor dan beberapa pasang mata yang menyaksikan acara Pentas Kreativitas Mahasiswa dalam seni dan budaya nusantara, sekaligus yang menjadi tema acara tersebut, minggu (9/12). Acara yang di selenggarakan oleh DEMA (Dewan Eksekutif Mahasiswa) dan SEMA (Senat Mahasiswa) UIN Sunan Kalijaga itu sepi pengunjung.
Dimulai sekitar pukul 20.00 WIB itu dimeriahkan dengan beberapa kesenian dan kebudayaan yang di bungkus dalam Music Performance, menampilkan : Tarian Aceh, Sanggar Jepit, Tari Topeng, Tarian Riau, Ghazebu, dll. Danisi, mahasiswi UNY (Universitas Negeri Yogyakarta), yang di undang dalam acara malam itu untuk menampilkan kesenian tari topeng, ia merasa senang sekaligus bangga diadakannya acara pagelaran seni dan kebudayaan tersebut, tetapi ia menyayangkan acara tersebut hanya di saksikan beberapa orang saja. Acara ini pun turut mengundang Rektor Musa Asy’arie. Namun, ia berhalangan hadir.
“Namun sangat di sayangkan, setelah mendapat konfirmasi beliau tidak bisa menghadiri acara kami karena ada acara lain” tutur Ucok ketua panitia acara, dengan mimik wajah penuh penyesalan.
“Selain itu, memang pengaruh arus global saat ini cepat merangsek dalam kehidupan masyarakat, juga berdampak besar terhadap minat masyarakat terhadap perkembangan seni dan kebudayaan di indonesia” tambahnya, menjelaskan terkait acaranya.
Kekecewaan juga di tunjukan oleh seorang penonton, Janat mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Fakultas Sains dan Teknologi, menyayangkan acara yang megah dan mengandung nilai kenasionalisme_an ini ternyata hanya sedikit orang yang menonton. Disamping itu, ia juga mengatakan bahwa acara mulia tersebut sebagai wadah eksplorasi kreatifitas mahasiswa yang harusnya mendapat apresisi lebih dari pihak-pihak yang terkait. [Robandi]