Persoalan jadwal kuliah di UIN tak pernah luput dari masalah setiap semesternya.
lpmarena.com, Beberapa mata kuliah yang sudah di input mahasiswa fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga pada masa KRS-an, tiba-tiba berubah. Walaupun tidak semua, namun hal ini menimbulkan masalah bagi mahasiswa, seperti adanya jam kuliah yang bertabrakan.
Hammam, mahasiswa PGMI (Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah) semester 6 sempat mempertanyakan konsistensi pihak fakultas dalam membuat jadwal. “Kenapa TU ngasih 40 kuota di 3 kelas yang ujung-ujungnya dikurangi menjadi 2 kelas saja, sedangkan jumlah mahasiswa ada 85.”
Ke depannya, Hammam berharap jika penetapan jadwal perlu dipikirkan secara matang. “Jadwal perlu dipikir dengan matang lagi, gimana mensiasati semua kelas menjadi rata,” imbuhnya.
Menanggapi keluhan mahasiswa, staf Tata Usaha Fakultas Tarbiyah, Handoko mengaku terpaksa merubah beberapa makul karena dosen kelebihan SKS. Dosen yang seharusnya mendapat 12 SKS menjadi 14 SKS. “Banyak dosen yang keberatan, sehingga banyak SKS yang digantikan oleh dosen dari PGRA dan Luar biasa, dan beberapa kelas baru.”
Faktor lainnya disebabkan banyaknya jadwal yang berbenturan dengan kelas bahasa, khususnya untuk mahasiswa semester dua. “Perubahan jadwal lebih banyak terjadi pada mahasiswa semester dua, dan perubahan ini tidak mencapai 50% dari semua mata kuliah,” kata Handoko.
Jurusan PAI (Pendidikan Agama Islam) juga mengalami hal yang sama. Berbeda dengan PGMI, di PAI beberapa jadwal dirubah karena lambatnya pihak TU mengkonfrimasi dosen pengampu matakuliah. Dosen yang juga mengajar di universitas lain mendapati jadwal yang tabrakan, sehingga dosen meminta pihak TU untuk merubah jadwalnya. Dan jadwal baru diumumkan setelah pengisian KRS berakhir.
Kekacauan tersebut dirasa menyiksa bagi mahasiswa PAI. Seperti yag diceritakan Eko. “Kalo saya sendiri kebetulan tidak bermasalah dengan perubahan jadwal ini, tapi kasian teman-teman saya yang jadwalnya bertabrakan,” kata mahasiswa semester 6 tersebut. (Pundhi)
Editor : Folly Akbar