Oleh Folly Akbar
“Kami siap membeli laptop anda dalam kondisi apapun”
Bunyi iklan demikian banyak kita jumpai, khususnya di kota-kota besar. Biasanya, yang mereka cari dari “laptop rusak” hanyalah spare part yang masih bisa digunakan. Nah, konon, dari sinilah wabah laptop-laptop rekondisi menjamur di pasaran.
Laptop rekondisi dengan laptop asli rakitan pabrik nyaris sulit dibedakan. Karena secara sepintas, tampilan terlihat sama. Tapi dalemnya? Wallahua’lam… Lalu, apa kerugian kita jika ternyata laptop baru kita hasil rekondisi orang-orang tak bertanggung jawab?
Pertama, kinerjanya jelas tidak maksimal. Masih baru kok sering eror, masih baru kok ngehang, masih baru kok ini, itu, dan keluhan-keluhan lainnya yang tidak layak disematkan pada barang baru.
Kedua, kartu garansi tidak berlaku. Karena tidak dikeluarkan secara resmi oleh pabrik, otomatis pabrik tidak menyediakan layanan garansi.
Alamak!Kalau ini menimpa kita, tentu ini musibah. Terlebih bagi yang uangnya cekak, atau bahkan bagi yang beli laptop pakai uang pinjaman. Tentu akan menambah pusing, selain mikirin tagihan hutang. Oleh karenanya, ada baiknya kita hati-hati ketika membeli laptop.
Berikut, tips atau cara membedakan laptop rekondisi dengan laptop rakitan pabrik :
Pertama, lihatlah brosur resmi dari brand perusahaan laptop yang anda beli.Apabila seri laptop tidak ada dalam list barang dalam brosur, maka patut dipertanyakan keaslianya. Biasanya produk resmi ada stiker resmi dari masing-masing merek laptop.
Kedua, jangan tertipu dengan segel. Di zaman sekarang, apapun bisa ditiru, jangankan segel, uangpun bisa dipalsukan.
Ketiga, tanyakan kartu garansi ke penjualnya. Cek kartu garansi, apakah dikeluarkan oleh distributor resmi atau tidak. Jika garansi resmi, maka nomor telepon service center pasti tercantum di sana, calling saja bila perlu. Kadang ada beberapa produsen yang juga menyediakan registrasi serial number, maka segera registrasikan bila memang produsen menyediakan fasilitas tersebut. Biasanya garansi yang diberikan oleh sebuah brand perusahaan laptop adalah 2 tahun, jadi apabila kurang dari itu, maka kemungkinan laptop tersebut adalah rekondisi.
Keempat, jangan tergiur dengan harga miring. Biasanya, harga laptop rekondisi lebih murah daripada yang orisnil. Selisihnya mulai dari 200 ribu hingga 1 juta, tentu tergantung seri laptopnya.
Kelima, ajaklah kawan yang faham dengan seluk-beluk laptop. Nambah uang jajan 20 ribu tidak masalah asalkan bisa membantu kita. Itung-itung amal juga.
Nah, demikian tips yang bisa saya berikan. Mari menjadi konsumen yang cerdas.
NB : Tips ini diambil dari berbagai sumber.