Home - Aksi Sosialisasi Bagi Penderita Skizofrenia

Aksi Sosialisasi Bagi Penderita Skizofrenia

by lpm_arena
Print Friendly, PDF & Email
Dukungan: sosialisasi yang dilakukan ILMPI untuk penderita Skizofrenia.

Dukungan: sosialisasi yang dilakukan ILMPI untuk penderita Skizofrenia.

Dalam rangka memperingati hari kesehatan mental sedunia, ILMPI (Ikatan Lembaga Mahasiswa Psikologi Indonesia) Yogyakarta melakukan aksi sosialisasi bertema “Skizofrenia dan Kita” di Nol KM Yogyakarta, Jumat sore (10/10). Aksi sosialisasi diikuti oleh beberapa mahasiswa psikologi dari beberapa kampus di Yogyakarta, diantaranya UTY, UST, UAD, UIN Suka, dan UGM. Dilakukan serempak secara nasional di beberapa kota besar yaitu, Sumatra, Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, dan Makasar.

Aksi sosialisasi tersebut dilakukan dengan cara membagi selebaran yang menjelaskan tentang apa itu skizofrenia, ciri-cirinya, dan bagaimana penanganannya. Kemudian menjelaskan bagaimana menyikapi orang penderita skizofrenia juga gejala-gejalanya. Tujuannya agar masyarakat mengetahui dan bisa menyikapi bagaimana memberi perlakukan pada orang dengan gangguan-gangguan jiwa.

Perlakuan bagi penderita tersebut diwujudkan dengan cara memahami, menghormati, dan memberikan hak-hak yang sama sebagai manusia. Untuk mencegah terjadinya diskriminasi, pemasungan, dan pembuangan pada penderita sakit jiwa. Seperti yang telah disampaikan oleh Mudrik selaku koordinator lapangan. “Harapan yang kita mau dari acara ini adalah bagaimana cara kita mensosialisasikan pada masyarakat.  Masyarakat bisa tahu bagaimana mereka menghadapi orang-orang dengan gangguan jiwa, sehingga tidak ada lagi yang namanya pemasungan, diskriminasi, pembuangan dari keluarga,” kata Mudrik.

Juga diharapkan agar masyarakat dapat memberikan motivasi pada mereka yang menderita gangguan jiwa untuk tetap eksis dan mau menjalani terapi-terapi psikologis untuk kesehatan mereka.  “Memotivasi mereka untuk terus melakukan terapi entah ke psikolog ataupun ke pondok-pondok terapi sehingga kita bisa bersama-sama menciptakan indonesia tersenyum bersama psikologi,”jelasnya. (Faridatul Khusna)

Editor: Isma Swastiningrum