Lpmarena.com, Dalam rangka memeriahkan milad, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) mengadakan serakaian acara. Salah satunya seminar bertema “Saatnya Menjadi Wirausaha Muda” yang bertempat di Convention Hall (CH) UIN Sunan Kalijaga, Sabtu (25/4).
“Tema ini diambil karena untuk menumbuhkan jiwa wirausaha semuda mungkin dan karena sesuai dengan mata kuliah yang sedang dipelajari,” ujar Aulia Khansa, panitia seminar.
Acara seminar wirausaha mendatangkan tiga narasumber di antaranya Musa Asy’arie (rektor UIN Sunan Kalijaga periode 2009/2014), Yoyok Hery Wahyono (pemilik usaha Spesial Sambal), Chasan Muhammad (pemilik Jogja Music School), dan dimoderatori oleh Noor Saif Muh Mussafi.
Seminar dibuka oleh Misnen Ardiansyah, wakil dekan FEBI. Dalam sambutannya berkata jika ingin maju, jadilah pengusaha. “Janganlah bercita-cita jadi PNS, bangsa ini akan maju, punya harga diri dan berwibawa apabila mampu berwirausaha,” ujarnya.
Narasumber pertama yaitu Musa Asy’arie, dalam seminar kali ini yang menyampaikan bahwa tidak ada yang instan untuk menjadi wirausaha semua melalui jatuh bangun. “Wirausaha bukan takdir tapi pilihan, modal kunci utama berwirausaha adalah karakter. Suatu kepribadian yang bisa dipercaya, dan juga menyampaikan kemiskinan adalah janji syaitan bukan janji Allah,” katanya.
Selanjutnya yang kedua disampaikan oleh Chasan Muhammad, wirausaha yang enak adalah yang sesuai passion dan harus mengenali produknya. “Perlu adanya pencapaian yang maksimal bukan setengah-setengah . Kunci sukses: action, menguasai produk, disiplin, dan kerja sama,” ungkapnya.
Pembicara terakhir disampaikan oleh Yoyok Hery Wahyono yang banyak bercerita tentang produk Spesial Sambal yang kini digelutinya. Yoyok menyampaikan bahwa berwirausaha itu berorientasi pada kualitas, tidak pada laba. Juga sangat menekankan pada etos kerja yakni bekerja keras, selanjutnya mengenali produk, .
“Harus punya keyakinan inti kalau saya mempunyai keyakinan bahwa inti kekuatan adalah rasa. Nilai usaha yang paling penting adalah usaha yang memberikan berkah dan giat menanamkan nilai perusahaan,” katanya. Pada presentasinya ditampilkan pula video yang menjelaskan pentingnya menumbuhkan nilai kekeluargaan dalam satu lingkup kerja dan menyejahterakan pegawai. (Dewi)
Editor: Isma Swastiningrum