Lpmarena.com, Tahun 2015, novelis Andrea Hirata meluncurkan novel barunya berjudul Ayah. Senin (15/6) Andrea Hirata bersama harian Media Indonesia mengadakan Obrolan Pembaca Ayah di Perpustakaan Pusat lantai II UGM.
Novel yang bercerita tentang ayah kepada anaknya Zorro ini secara umum berkisah tentang kasih sayang ayah pada anaknya secara luas. Salah satu tujuan Andrea menulis novel ini adalah agar pembaca ingat dengan ayah di kampung. “Ini bukan soal ayah kawan-kawan, tapi soal kita,” kata Andrea.
Bagi Andrea menulis adalah meletakkan ide dalam sebuah konteks dan meletakkan konteks itu dalam perspektif. Ia mencontohkan dalam novel Ayah, ada riset tentang maskulinitas dan budaya Melayu. “Anda tidak bisa meletakkan konteks itu tanpa riset. Tidak sekedar ngumpulin data, tapi ada metode atau tekniknya,” ujar Andrea.
Andrea menjelaskan novel merupakan produk dari fiksi. Ada bagian nyata yang dibesarkan. Setiap orang memiliki rasa cemburu dan mimpi yang bisa digali. Meski begitu Andrea memusatkan perhatian menulisnya pada dampak yang tulisan itu berikan, pun dalam novel Ayah.
“Saya selalu berfokus pada manfaatnya. Saya milih karya saya punya dampak. Fiction is real power. Jadi discourse di luar sana,” tuturnya.
Dampak nyata yang berhasil Andrea torehkan misalnya berkat Laskar Pelangi wisatawan yang datang ke Belitong mengalami pelonjakan sebesar 1800%, pun dalam pendapatan asli daerah juga mengalami peningkatan. Dari sana Andrea berkesimpulan fiksi dapat memberi kekuatan yang nyata. (Isma Swastiningrum)