Lpmarena.com, Musik dalam penciptaannya diharapkan mampu memasuki celah-celah setiap aktifitas manusia. Dengan harapan demikian, musik dapat membawa perubahan, tidak hanya sebatas untuk hiburan saja. Begitu yang diungkapkan Bagus Dwi Danto di sela-sela sambutan deklarasi Saksinada, Minggu (17/04).
Deklarasi yang berlangsung di kantor Aliansi Jurnalis Independent (AJI) Yogyakarta tersebut merupakan deklarasi yang disuarakan perkumpulan musisi dari berbagai kota yang memiliki aliran yang senada, yakni membahas kritik sosial. Musisi yang telah tergabung dalam komunitas ini antara lain Sisir Tanah dan Agoni dari Yogyakarta, Dendang Kampungan, Deugalih dari Bandung, Iksan skuter dari Malang, Fajar Merah dan Fitri Nganti Wani dari Solo.
Danto pencetus nama komunitas musik Saksinada menjelaskan alasannya memiih nama Saksinada, karena setelah adanya penganalogian nama saksi mata hingga akhirnya Saksinada. “Saksinada sebenarnya telah sejajar dengan nama saksimata. Saksi mata adalah ketika orang menyaksikan sesuatu lewat pandangan masing-masing. Meskipun ini tidak berhenti pada kesaksian, tapi ini bisa disebut warta, menyampaikan pesan,” ungkap vokalis Sisir Tanah ini.
Danto menyatakan bahwa Saksinada terbuka untuk siapa saja yang ingin bermain musik bersama mereka. Saksinada akan bergabung dengan mereka yang sedang mengalami konflik. Seperti di Bandara Kulonprogo, ibu-ibu yang menolak pembangunan pabrik semen di Rembang, Jawa Tengah.
Hal senada juga dingkapkan Fafa, vokalis Agoni, bahwa Saksinada sebagai wadah perkumpulan seniman musik dari empat kota yang membahas tentang kritik sosial. “Kami ingin bermusik, tapi tidak hanya sekedar bermusik dalam satu panggung. Tapi ada sesuatu yang harus dikontribusikan dalam kehidupan,” ujar Fafa.
Tak hanya sampai di situ, Andrew seniman dari Anti-Tank juga ikut andil dalam komunitas ini. Ia yang mencetuskan logo Saksinada yang bergambar burung merpati warna merah dengan tangga nada yang dibawa di paruhnya. Andrew mengungkapkan bahwa burung merpati maknanya membawa pesan perdamaian.
Reporter: Anis Nadhiroh
Redaktur: Isma Swastiningrum