Home BERITA Memaknai Keselarasan dalam Ritual Nyepi

Memaknai Keselarasan dalam Ritual Nyepi

by lpm_arena
Print Friendly, PDF & Email

Kamis (22/3),dalam rangka menyambut hari raya Nyepi umat Hindhu pada tahun saka 1934,mahasiswa Jurusan Perbandingan Agama (PA) UIN Suka mengadakan studi lapangan ke candi Boko dengan mengusung tema “Dilandasi Nilai Saka Warsa 1934 dan Tri Kaya ParisudhaKita Tingkatkan Kerukunan, Kedamaian dan Kesejahteraan”.

Candi yang merupakan salah satu situs peninggalan era kejayaan agama Budha di Nusantara ini di temukan pertama kali pada tahun 1790 oleh arkeolog berkebangsaan Belanda, Van Boeckholtzh. Salah satu pusat daya tarik pada candi ini adalah sumur tua yang airnya dipercayai memiliki kekeramatan. Menurut tradisi Hindu Jawa, air suci ini bernama Amerta Mantana yang berarti air suci yang sudah di beri Mantra. Air sumur yang terletak di sebelah Tenggara Candi Boko ini sering dimanfaatkan oleh umat Hindu.termasuk dalam ritual hari raya Nyepi, air itu digunakan untuk untuk mensucikan dan menetralisir unsur-unsur alam yang tidak seimbang.

Rombongan mahasiswa jurusan PA memulai perjalanan pukul 07.20 WIB, mereka menuju candi Boko dengan berjalan kaki dari candi Prambanan dengan diiringi para pandita, pewayangan, barongsai, prajurit, para punggawa, serta gunungan hasil pertanian sebagai wujud rasa syukur.

Puncak perayaan upacara ini dihadiri oleh Menteri Agama Suryadharma Ali, Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo, Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama RI di Pelataran timur kompleks Candi Prambanan. Acara ini juga di rayakan dengan upacara tawur agung yang di lanjutkan dengan tarian Dewa Nanga Sanga yang dibawakan oleh puluhan penari dari Sekolah Hindhu Darma Indonesia (SHDI). [Chusnul Chotimah]