Selasa (27/03) pukul 09.30 WIB. Mahasiswa yang mengatasnamakan diri Forum Lembaga Legislatif Mahasiswa Yogyakarta (FLLMY) berdemo di pertigaan UIN Sunan Kalijaga. Mereka menuntut dibatalkannnya kenaikan BBM bulan April mendatang, Mereka juga menuntut Rezim SBY-Boediono untuk turun. “Kenaikan BBM bukanlah solusi dari krisis ekonomi, mereka telah melanggar UU no 22 tahun 2011 tentang APBN 2012 yang tidak akan menaikkan harga BBM,” begitulah aspirasi yang diteriakkan pada saat aksi berlangsung.
Selain itu, masa aksi juga memprovokasi pihak polisi dan juga rektorat dengan berteriak “Polisi pengecut, BBM naik, Polisi naik gaji! Kami juga mengutuk pihak Rektorat yang menentang demo mahasiswa.”
Tidak lama kemudian, pada pukul 10.35 mahasiswa yang mengatas namakan diri sebagai Aliansi Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan Menggugat (AMADM) dengan almamater orangenya, ikut bergabung dengan mahasiswa UIN menuntut kenaikan BBM. Dalam pers Release yang dituliskannya, AMADM berpendapat bahwa pemerintahan SBY-Boediono lebih mementingkan kepentingan politiknya ketimbang kepentingan rakyat Indonesia. SBY-Boediono tidak tegas terhadap berbagai persoalan di negeri ini. Untuk itu mereka menuntut tiga tuntutan yaitu : menuntut kenaikan harga bahan bakar minyak, pemerintah lebih fokus pada penghematan anggaran melalui birokrasi yang efektif dan efisiens, dan yang terakhir menuntutnya Nasionalisasi aset-aset yang dikelola oleh perusahaan asing.
Demo ini merupakan demo yang sekian kalinya dari mahasiswa yang menuntut kenaikan BBM. Masyarakat di seluruh penjuru Indonesia menentang keras bahkan mengutuk rezim SBY-Boediono. Di Yogyakarta sendiri pada hari ini terdapat demo di tiga tempat yaitu di pertigaan UIN Sunan Kalijaga, di Depan Gedung DPRD Yogyakarta dan di Bundaran UGM. (Indah Fajar Rosalina)