”Bangsa Indonesia saat ini sedang menurun kesadaranya sehingga krisis karakter tidak bisa dihindarkan dengan terlihat fakta di dalam kehidupan bermasyarakat maupun bernegara seperti perusakan dan kerusuhan hampir tak pernah sepi. Bahkan, masyarakat sudah tidak mempunyai jati diri,”
Hal di atas merupakan ungkapan Sukiman perwira seksi komunikasi sosial korel 072 pamungkas saat menjadi pembicara dialog yang bertajuk “Peningkatan kesadaran berbangsa dan bernegara” dalam kenang Sukiman, Pemuda zaman dahulu seperti Presiden Soekarno, Sultan Hamengkubuwono IX, Jendral Sudirman telah berjuang membela bangsa sejak mereka berumur muda. Pelajaran seperti ini yang seharusnya menjadi penyemangat, mengambil sejarah para pendahulu
Acara ini diselenggarakan oleh Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa Indonesia (IKPMI) yang dihadiri 50 peserta dari berbagai daerah seluruh Indonesia, yang dimulai dari pukul 09.00-12.00 WIB. di Hotel Cokro Kembang Jl.Kaliurang No. 44 Km. 5.5 Yogyakarta.
Kesadaran Bangsa Indonesia saat ini mengalami penurunan. Meski telah ada proklamasi kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945 dan sebelum diproklamasikan kemerdekaan, bangsa Indonesia dijajah oleh bangsa belanda selama 3,5 abad. Dengan kesadaran, semangat kebangsaan dan persatuan bangsa ini dapat merdeka, kemerdekaan bukanlah pemberian namun jerih payah para pendahulu kita dengan pengorbanan jiwa raga dan harta benda, sehingga dapat meraih kemerdekaan.
”keterpurukan bangsa ini karena sifat kekufururan, kesyirikan, dan kemunafikan,” ungkap Heri Santoso guru besar Pusat Study Pancasila UGM. Ia juga mengatakan, bangsa ini terkenal dengan korupsinya, mengapa ketika menjadi mahasiwa dengan lantang mengecam pemerintahan, dan setelah duduk di kursi pemerintahan nyaris tak ada suara yang menyuarakan pro rakyat.
“Fenomena alam yang terus menerus melanda Negeri Indonesia, seharusnya menjadi bahan renungan apakah bencana itu merupakan ujian ataukah merupakan azab, karena sikap dan prilaku yang setiap hari melanggar aturan tuhan. Sekarang ini Tuhan sudah ditinggalkan, mereka hanya percaya dengan rasio, para ahli lain seperti dalam pembahasan harga kenaikan BBM tidak mendapat suara dari DPR, lantas elitisi tersebut, dimana letak kesadaran berbangsa dan bernegara saat ini.”[Riswan]