Home BERITAKABAR KAMPUSBilik Kampus Memahami Orang Rimba

Memahami Orang Rimba

by lpm_arena
Print Friendly, PDF & Email

Laboratorium Religi dan Budaya Lokal (LABEL) Fakultas Usuluddin Studi Agama dan Pemikiran (FUSAP) UIN Suka Yogyakarta mengadakan diskusi bulanan di Smart Room Lt. dua FUSAP, Selasa (28/5), dengan tema “Harga Diri Orang Rimba”. Hadir Khairullah Zikri, M.A.St.Rel (Dosen FUSAP) sebagai pembicara. Hadir juga 26 peserta meramaikan diskusi, termasuk di dalamnya para dosen dan jajaran dekanat.

Dalam diskusi itu, Zikri memaparkan seluk-beluk Orang Rimba yang tinggal di sekitar Bukit Dua Belas, pedalaman pulau Sumatera. Mulai dari asal-usul, tradisi, keyakinan, hubungan dengan dunia luar, sampai pada bagaimana mereka tetap mempertahankan identitas. Bagi Orang Rimba, hutan bukan hanya sebatas SDA yang bisa dimanfaatkan, bukan pula sesuatu yang jauh dari jangkauan manusia sehingga misterius, tetapi hutan adalah bagian integral dari hidupnya.

Ia juga mengungkapkan dalam penelitiannya bahwa Orang Rimba bukanlah seperti yang disangkakan banyak orang selama ini. Bahwa mereka tidak beradab, tidak teratur, itu salah. “Nyatanya mereka punya aturan, adat-istiadat tersendiri dan adat-istiadat mereka sangat bagus. Sangat jarang ada tindak kriminal di dalam komunitas,” ujarnya.

Namun, pemerintah sampai saat ini masih belum memahami mereka. Sehingga, kebijakan-kebijakan pemerintah seringkali tidak berpihak pada mereka. Kalaupun ada, misalnya membuatkan mereka pemukiman di pedesaan atau ditengah hutan, itu pun gagal total. Rumah-rumah yang dibangun ditengah hutan oleh pemerintah, tak lama kemudian mereka ditinggalkan. Sumur-sumur juga tak dipakai. “Soalnya, dalam konstruk fikiran mereka, air itu, ya mengalir. Sehingga, sumur-sumur itu malah jadi tempat buang sesuatu,” papar Zikri diiringi gelak tawa peserta.

Menurutnya, kebijakan pemerintah yang selama ini masih mendiskreditkan Orang Rimba, harus segera diakhiri. Konversi hutan, misalnya, juga harus mempertimbangkan mereka yang telah lama tinggal di hutan.(Opiq)