Home BERITAKABAR JOGJA Berkreasi dengan Window Display

Berkreasi dengan Window Display

by lpm_arena
Print Friendly, PDF & Email

Program WIN+PLAY kini dapat membantu kreativitas pemuda dan mahasiswa. Dengan program ini kita dapat menciptakan produksi window display yang mempunyai nilai-nilai estetika. Selain itu program ini terbilang ekonomis.

Hal itu diungkapkan Gentur Surya koordinator HONFablab Yogyakarta saat acara Press Conference Kompetisi Window Display yang diselenggarakan di Paztaholic Demangan Baru, Rabu (13/6). Hadir pula dalam acara pembukaan tersebut, Tommy Surya dan Suharti Sadja, Koordinator Window Display Jakarta dan Sjaero De Jager, perwakilan dari Massachusetts Institute Of Technology Amerika Serikat.

Window display membuka perkembangan penanganan daya tarik terhadap karekteristik toko dan butik, sehingga dapat menimbulkan perhatian konsumen yang lewat. Selain itu, ia juga dapat memicu impulse buying untuk belanja.

Program ini dibentuk oleh yayasan berbasis organisasi non profit untuk pengembangan di bidang seni, teknologi, ilmu pengetahuan dan kemasyarakatan. “Kami sebenarnya cuma memberikan sebuah fasilitas untuk fabrikasi digital yang mempunyai kemampuan untuk membuat segalanya. Dan ini terbuka bagi pekerja kreatif secara khusus dan khalayak publik secara umum. Kami menawarkan ilmu pengetahuan dengan saling berbagi dalam fabrikasi digital di industri kreatif secara luas,” ungkap Gentur.

Acara ini diikuti oleh berbagai Universitas di Yogyakarta yang bekerjasama dengan WIN+PLAY serta mempunyai materi pengajaran pendukung kegiatan kompetisi WIN+PLAY. Beberapa diantaranya adalah Teknik Arsitektur Universitas Gadjah Mada, Desain Produksi dan Arsitektur Universitas Kristen Duta Wacana, Teknik Mekatronika Universitas Sanata Dharma, serta Fakultas Desain Interior dan Desain Komunikasi Visual Institut Seni Indonesia.

Dengan lahirnya WIN+PLAY di Yogyakarta, diharapkan dapat mengajak mahasiswa untuk menciptakan inovasi baru. Selain itu, diharapkan HONFablab dapat menjadi sebuah laboratorium digital fabrikasi untuk belajar praktek dan menciptakan inovasi baru. Hal ini juga dapat membantu mengenal dunia entrepreneurship yang bernilai estetik dan ekonomis.

“Dengan ini sebenarnya dapat mengajak mahasiswa yang konsen dalam desain untuk terus berkreasi dan berinovasi. Saya percaya terhadap kemampuan mahasiswa yang mempunyai minat dalam dunia desain untuk terus berkarya,” ujar Suharti Sadja.
Hal senada juga diungkapkan Tommy surya. Ia mengajak kepada mahasiswa untuk terus berkarya. “Saya mengajak mahasiswa yang mempunyai karekter sendiri untuk mendesain agar mempunyai masa depan yang cerah,” ungkapnya. [Ibnoe Hajar]