Yogyakarta- Sanggar Nuun yang berada di bawah Badan Otonom Mahasiswa Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga menggelar acara “Gelar Karya Seni Rupa V” dengan tema “Sulur Ndlulur” di depan dan sepanjang jalan Underpass. Acara dibuka secara resmi hari Senin (29/10) jam 19.30 di panggung demokrasi dan akan ditutup pada Jumat (02/11).
Pameran karya seni itu memang sudah menjadi program kerja dan sekaligus untuk memperingati 20 tahun berdirinya sanggar Nuun. Acara pembukaan di awali dengan Perform art, Tari Topeng Panji, dan beberapa penampilan musik kombinasi.
Di sebelah selatan gedung PKSI terlihat gambar-gambar mewarnai pagar, empat patung bogang jagro, dan benda-benda unik lainnya sedangkan di dalam Underpass ada sekitar kurang lebih 65 lukisan yang dipajang di dinding dan lembaran-lembaran sket yang di letakkan dilantai.
Selain itu ada satu patung bogang jagro dan beberapa miniature seperti miniature kuda dan paku bumi. Dan ada Juga beberapa koleksi topeng panji. Tempat itu disulap oleh Sanggar Nuun untuk acara Gelar Karya Seni Rupa V.
Pameran itu banyak menyita perhatian mahasiswa salah satunya Nurbaiti, mahasiswi Jurusan Menajemen Dakwah Fakultas Dakwah yang mengatakan acara seperti itu cukup menarik dan kreatif, “Aku seneng lihat acara seperti ini, unik dan kreatif,” ujarnya.
Namun, Khalila mahasiwa Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam menyatakan bahwa acara itu kurang maksimal. “Sayangnya disitu (pameran) tidak ada pemandu padahal tidak semua orang yang berkunjung mengerti akan maksud yang ingin disampaikan melalui seni rupa tersebut,” katanya.
Acara yang akan berlangsung selama lima hari itu sudah dipersiapkan kurang lebih dua bulan yang lalu karena memang membutuhkan proses panjang dalam menyelesaikan semua karya yang akan di pamerkan, “acara ini dipersiapkan sejak awal bulan ramadhan kemarin,” kata Zulfan, sekretaris acara.
“Sulur Ndlulur” yang di ambil sebagai tema acara merupakan filosofi dari ranting pohon yang terus menjalar. Hal itu diungkapkan oleh Zulfan. “Sulur Ndlulur itu maksudnya ranting pohon yang terus menjalar kemudian kita ibaratkan dengan kehidupan seseorang dalam mencari jati diri,” paparnya.
Kemudian dia menambahkan bahwa acara itu dimaksudkan untuk melestarikan seni dan budaya yang sudah mulai dijauhi masyarakat. “Ini kan UIN sunan Kalijaga, dan dulu Sunan kalijaga menyiarkan Islam melalui seni tapi sekarang seninya kurang diperhatikan,” ungkapnya dengan nada kecewa.
(Nurul Ilmi El-Banna dan Anisatul Ummah)