Lembaga Kajian Sinergia Yogyakarta (LENTERA) mengadakan seminar dialog kebangsaan. Acara yang bertema Revitalisasi Kepemimpinan Yang Berkarakter Kebangsaan itu di mulai pukul 08.00 sampai 11.30 WIB. Berlangsung di Teatrikal Pusat Bahasa UIN Sunan Kalijaga jumat (2/11), di hadiri lebih dari 200 peserta. Acara dialog tersebut mendatangkan tiga narasumber diantaranya: Prof. Dr. Faisal Ismail M.A. (Mantan DUBES RI di Kuwait), Dr. Hamdan Daulay (Dokter Ilmu Politik UGM), dan Dr. Zulai Qodir, yang semuanya merupakan pengkaji handal terkait krisisnya pemimpin yang berkarakter kebangsaan di negara tercinta, Indonesia.
Dibuka dengan pelantunan bersama lagu Indonesia Raya dan diteruskan dengan sambutan-sambutan panitia penyelenggara hingga pada acara inti. Antusiasme para peserta terlihat ketika narasumber memberi materi sampai sesi pertanyaan berlangsung, lontaran-lontaran pertanyaan dari peserta yang menyindir pemimpin-pemimpin negara Indonesia yang tiran dengan kekuasaannya membuat suasan menjadi panas.
Menurut salah satu narasumber Prof. Dr. Faisal Ismail, “maraknya kasus-kasus korupsi di negara kita tidak lepas dari tipisnya moral keagamaan dan moral kebangsaan para pemimpin kita, maka dari itu perlunya revitalisasi kepemimpinan yang berkarakter kebangsaan menjadi sesuatu yang urgen saat ini,” paparnya dalam dialog. Selain itu memupuk kembali karakter bangsa menjadi proyek kita bersama, tambah Dofi salah satu peserta dialog.
Adapun tujuan dari dialog bertema kebangsaan ini tidak lain untuk menumbuhkan sikap kritis mahasiswa dan menanggapi krisis pemimpin yang berkarakter kebangsaan di negara kita. Seperti yang diungkapkan Religi salah satu panitia penyelenggara. Sekitar pukul 11.30 dialog seminar revitalisasi kepemimpinan yang berkarakter kebangsaan di tutup dengan doa bersama. (Robandi)