LPMARENA.com Cuaca malam minggu itu cukup dingin. Semilir angin selimuti suasana Panggung Demokrasi UIN Sunan Kalijaga. Cukup ramai. RintikanĀ gerimispun membelai wajah para tamu dan penonton. tapi tak menyurutkan antusias mereka. Puluhan pengunjung itu tengah menghadiriĀ acara ulang tahun Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Jamaah Cinema Mahasiswa (JCM) ke-19, Sabtu (3/11), kemarin.
Turut meramaiakan, Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) ARENA dalam acara Ulang Tahun JCM ini. Januardi, Ayu Usada dan Bayu Sakti sebagai perwakilan LPM ARENA menampilkan Orasi Budaya dan musikalisasi puisi. Mereka mempersembahkan musikalisasi puisi Soe Hok Gie yang berjudul āCahaya Bulanā dan diakhiri bacaan puisi WS. Rendra āSajak Pertemuan Mahasiswaā.
āBudaya kok di orasikan?, Ada apa dengan budaya kita?. Budaya seperti apa yang diharapkan?ā tanya Januardi, sebelum membacakan puisi WS. Rendra.
kenapa maksud baik tidak selalu berguna// kenapa maksud baik dan maksud baik bisa berlaga// orang berkata : ākami ada maksud baikā// dan kita bertanya : āmaksud baik untuk siapa?// ….. saudara berdiri dipihak mana//
Penggalan puisi Rendra inilah yang ingin di usung dalam orasi budaya malam itu. āBahwa sekarang banyak orang yang terjebak dalam sistem. Mereka itu ingin mengubah keadaan lingkungannya, tapi selalu terbentur dengan aturan-aturan yang rumit. Sehingga maksud baik mereka itu terkadang menjadi ābuah simalakamaā baginya,ā uangkap Taufiq, salah satu tamu undangan saat dimintai pendapatnya tentang maksud penggalan puisi tersebut.
Selain LPM ARENA, Sanggar Nuun dan Teater Eska juga turut meramaikan acara yang bertema āJCM Istimewa Seistimewa Yogyakartaā ini. Hadir juga UKM Kine, Studi Sinematografi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Mereka jauh-jauh dari kota Apel menghadiri undangan ini sebagai bentuk solidaritas dan silaturahim. āAcara ini cukup meriah dan menyenangkan hanya saja cuacanya tidak mendukung karena hujan tidak dapat terduga,ā tutur Putra, anggota Kine UMM. [Nurul Huda]