Home - UIN Siap Ramaikan SBTT UGM

UIN Siap Ramaikan SBTT UGM

by lpm_arena
Print Friendly, PDF & Email

LPMARENA.com Sebanyak 39 orang kontingen UIN Sunan Kalijaga yang akan didelegasikan dalam Olimpiade Bahasa Arab Universitas Gajah Mada (UGM) melakukan geladi bersih pada Senin, (03/11). Geladi bersih yang diadakan di lapangan in door Student Center (SC) UIN Sunan Kalijaga ini berlangsung sejak pukul 16.00 hingga 20.00 WIB.

Festival Budaya UGM 2012 kali ini mengangkat tema “Simfoni Budaya Timur Tengah”, UIN Sunan Kalijaga mendelegasikan mahasiswanya dalam berbagai jenis perlombaan. Di antaranya, lomba debat, pidato, baca puisi, baca berita, dan esai yang semuanya berbahasa Arab. Selain itu, UIN Sunan Kalijaga turut berpartisipasi dalam lomba marawis atau hadroh, nyanyi Arab, dan kaligrafi.

Kepada Arena, para peserta menceritakan berbagai persiapan yang dilakukan terkait dengan lomba yang akan berlangsung selama 3 hari, yaitu pada tanggal 5 hingga 7 November tersebut. Faza Binal Alim, salah satu peserta lomba debat bahasa Arab yang akrab disapa Faza, mengaku bahwa urusan akademik termasuk kendala utama kelompoknya dalam melakukan proses persiapan lomba yang bertempat di PKKH dan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UGM ini.

“Kalau dari persiapan materi lomba sendiri biasa saja. Yang jadi kendala itu ketika ada yang tidak hadir karena masuk (kuliah, Red.), UTS, ada tugas,” tutur Faza di tengah-tengah acara geladi bersih.

Namun Faza mengaku bahwa kendala di atas bukanlah kendala yang berarti. Karena sejak 26 Oktober kemarin, para kontingen lomba debat selalu berlatih setiap hari pada pukul 06.00 pagi. Selain juga ada pembagian penguasaan pembahasan tema debat di internal peserta lomba debat itu sendiri serta ada bimbingan dari pihak Studi dan Pengembangan Bahasa Asing (SPBA), Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang mendelegasikannya itu.

Senada dengan yang disampaikan oleh Alim, Maria Ulfa, vokalis lomba nyanyi Arab yang biasa disapa Ulfa ini, mengaku juga tidak ada kesulitan apapun dalam mempersiapkan lomba yang sedang dikutinya bersama teman-temannya di Jam’iyyah Qurro’ wal Huffadh (JQH) al-Mizan itu. “Kalau dari persiapan lomba, tidak ada kesulitan. Karena sejak dulu teman-teman memang sering berlatih. Yang sulit itu justru mengumpulkan orang-orangnya (para peserta lomba, Red.),” tutur Maria kepada Arena

[Neor Hasanatul Hafshaniyah]