Keadaan toilet di Fakultas Ushuluddin, Studi Agama dan Pemikiran Islam ternyata tidak tersedia sabun. Akibatnya mahasiswa hanya memakai guyuran air untuk cuci tangan usai tunaikan hajat mereka di toilet. Menurut Supriyanto, salah satu cleaning service di Fakultas Ushuludin bahwa ketidak hadiran sabun di toilet terjadi semenjak tahun ini. Ia juga menuturkan bahwa hal tersebut disebabkan karena pihak perusahaan tidak memberi tunjangan untuk memfasilitasi toilet ushuluddin dengan sabun. “Kalau tahun lalu ya ada, sekarang sudah tidak ada lantaran dari perusahaan tidak ngasih.” Tuturnya saat ditemui arena, Senin (5/11/).
Setidaknya setiap lantai Ushuluddin memiliki toilet pria dan toilet wanita, namun keseluruhannya tanpa ketersediaan sabun. Hanya toilet lantai dua saja yang memiliki cairan pembersih tangan yang kinerjanya pun tidak seoptimal sabun dalam membersihkan tangan.
Beberapa mahasiswa menuturkan keprihatinan mereka terhadap ketiadaan sabun di toilet ushuludin. Seperti yang diungkapakan Dede, mahasiswa Aqidah Filsafat yang menyayangkan atas ketiadaan sabun di toilet. “ketersedian sabun di toilet itu hal yang penting karena cuci tangan cuma pakai air gak bisa ngebersihin tangan secara efektif,” ujarnya. Keluhan juga disampaikan Abdillah, mahasiswa Sosiologi agama yang heran dengan hal tersebut. “Masak kita harus bawa sabun sendiri setiap masuk toilet?” katanya.
Bahkan ada yang mengaku sempat ragu untuk menggunakan toilet ushuluddin lantaran tidak ada sabun. “saya juga kadang ragu pakai toilet kecuali kalau sudah kepepet,” tutur Ifan, mahasiswa Perbandingan Agama.
[Muhammad Setiawan]