Bukan kali pertama Pendopo Lembaga Kajian Islam dan Sosial (LKiS) sesak oleh para pengunjung. Kali ini Rabu (27/13) majalah sastra ‘Surah’ edisi perdana dilauncing. Majalah yang rencananya terbit dwibulanan ini dihadiri oleh Acep Zam-Zam Noer dan pemimpin redaksinya, Ahmad Thohari.
”Kita sudah lama kehilangan alat komunikasi antar anak muda di pesantren, maka itu perlu di dukung dan disemangati tentang dunia tulis-menulis“ kata Tohari.
Oleh karena itu, Tohari sangat apresiatif terhadap terbitnya majalah sastra Suruh. “bagus, itu sudah lama ditunggu-tunggu majalah sastra yang digawangi oleh anak-anak muda” ungkapnya.
Hanya saja,lanjut Tohari, tantangan terberatnya adalah menjaga intensitas terbitan majalah tersebut. sehingga perlu adanya manajemen yang bagus dengan memperhatikan animo pembacanya.”Majalah bisa cepat mati, itu tergantung pengelola, animo pembaca dan dana” pesannya.
Penulis Novel Ronggeng Dukuh Paruh ini memberikan solusi bahwa setiap penulis adalah pembaca dan sekaligus agen. “Jangan hanya mau menerima tapi gak mau memberi,” sindir Tohari.
Sementara Pemimpin Umum Majalah Surah, Hamzah Sahal, menjelaskan motivasi awal menerbitkan majalah itu untuk nyaurutang (bayar hutang) kepada mahasiswa mahasiswa yang bergabung dalam Lembaga Pers Mahasiswa ARENA dari Universitas Islam Negeri (dulu Institut Agama Islam Negeri) Sunan Kalijaga Yogyakarta saat mengadakan pelatihan Jusnalistik di Pesantren Krapyak.
“Saat itu mereka meminta materi sastra kepada saya tapi sampai sekarang belum sempat saya berikan. Jadi ini modal nyaur utang untuk menemani pelajar dan santri untuk menulis sastra” ungkap Hamzah sebelum motong tumpeng.
Sejumlah budayawan dan sastrawan lain juga hadir dalam peluncuran itu, antara lain Kris Budiman, Evi Idawati dan Hairus Salim sebagai tuan rumah. [Taufiq]