‘Pesta Buku Jogja 2013: Jogja Membaca Kembali’ yang dilaksanakan 13-19 Maret 2013 di Mandala Bhakti Wanitatama Yogyakarta memberikan berkah tersendiri bagi para juru parkir dadakan.
Siang itu, (Rabu, 13/03) Sumardi, warga Demangan sibuk mengatur dan menata kendaraan yang meluber dihalaman gedung Mandala Bhakti Wanitatama. Tidak tanggung-tanggung, dalam sehari ia bisa mengatur puluhan sampai ratusan kendaraan.
Sumardi tidak sendiri, bersama tujuh rekannya, sehari mereka dapat memperoleh uang parkir minimal Rp. 200.000 per hari. “Uang ini masih kita bagi delapan orang, mas” ungkapnya.
Meski hasil yang tidak terlalu besar, namun menurut keterangan Sumadi dengan rekan-rekanya, profesi parkir dadakan ini sangat membantu perekonomian mereka, mengingat mayoritas dari mereka merupakan pekerja serabutan.
“Kerja markir ini tentu sangat membantu kami mas, meski kerja sampingan tapi lumayan sebagai penghasilan tambahan,” Sahut Budi, rekan kerja Sumadi yang juga berprofesi sebagai juru parkir di sekitar Demangan.
Sumardi bercerita kegiatan parkir-memarkir tidak dilakukan secara terus menerus, tapi hanya kalau terdapat even saja. “Dalam satu bulan maksimal hanya terdapat empat even. Bahkan terkadang dalam satu bulan tidak ada even sama sekali,” keluh Sumardi.
Pengelolaan parkir di luar gedung Wanitatama ini telah berlangsung sejak berdirinya gedung tersebut. Hal ini dikarenakan lahan parkir yang dimiliki gedung serba guna itu terbilang sempit, sehingga memaksa para pengunjung harus memarkir kendaraannya di tepi jalan. “Keberadaan area parkir dalam kuwalahan. Sehingga dari pihak pengelola parkir meminta bantuan masyarakat sekitar gedung untuk mengatur kendaraan yang tidak tertampung di area parkir dalam,”, tukas Sumardi dengan pelan. [Usman Hadi].
Editor: Taufiqurrahman