Home BERITA Kaderisasi Ulama Sebagai Pertanggungjawaban Intelektual

Kaderisasi Ulama Sebagai Pertanggungjawaban Intelektual

by lpm_arena
Print Friendly, PDF & Email

Dalam rangka merespon pemikiran-pemikiran Islam kontemporer Majelis Ulama Indonesia (MUI), Adab Institute Jogja dan Institut Studi Islam Darussalam (ISID)  Gontor  mengadakan Seminar Pemikiran Islam di Teatrikal Dakwah Kamis (14/03), kemarin.

Acara ini diadakan setiap tahun dibeberapa kota seperti Jogja, Semarang, dan Surabaya. Tahun ini merupakan program ke-6 sejak dicetuskan pada tahun 2007 silam.

Hadir sebagai pemateri Muhammad Anas, S.Pd.I, Abdul Qohar,S.Pd.I, Muhammad Irfanudin, K.S.Th.I, Jaenal Abidin Siregar, Lc dan Zulfikar, S.Fil.I.

Dalam seminar tersebut ditekankan pentingnya membangun kembali peradaban islam secara akademis. Yakni dengan memahami sejarah jatuh bangunnya peradaban islam dimasa lalu. dan memahami kondisi umat islam masa kini dan mengindentifikasi problematika  yang dihadapi.

Menurut Fatkhurrahman Kamal, panitia acara mengatakan bahwa Seminar ini bertujuan untuk membangun kapasitas keilmuan umat islam, agar kita tidak selalu berpikir menggunakan paradigma klasik.

Harapannya kader-kader umat ini nantinya mampu menjawab pertanyaan seputar agama secara akademis terhadap pemikiran kontemporer. “Pematerinya sendiri merupakan peserta  yang akan mengakhiri masa pembinaan program Kaderisasi Ulama ISID Gontor sebagai pertanggung jawaban intelektual mereka terhadap apa yang telah mereka dapatkan sebelumnya,” ujarnya

Oleh karena itu, Seminar tersebut dibuka untuk publik seluas-luasnya dengan misi akademis untuk mengukur kapasitas intelektual pemateri. Akan tetapi Imtikhana, mahasiswi Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta agak kecewa dengan sedikitnya mahasiswa yang mengikuti seminar. “UIN Suka sebagai pembanding apresiasi akademik seharusnya lebih tertarik mengikuti seminar. Tapi kenyatanyaan mahasiswa UIN sedikit yang hadir” tandasnya dengan nada kecewa. [Anisatul Umah]

Editor: Taufiqurrahman