Home BERITAKABAR KAMPUSBilik Kampus APMP UIN Suka Menggugat Pemilwa

APMP UIN Suka Menggugat Pemilwa

by lpm_arena
Print Friendly, PDF & Email

Jum’at (22/03), lebih dari seratus mahasiswa yang mengatasnamakan Aliansi Partai Mahasiswa untuk Perubahan (APMP) UIN Suka melakukan aksi di gedung Rektorat setelah solat Jum’at. Aliansi ini terdiri dari empat partai yang menempatkan diri di pihak oposisi, yaitu Partai Aliansi Demokrat (PAD), Partai Proletar, Partai Pencerahan, dan Partai PAS. Sementara partai penguasa terkuat di pemerintahan mahasiswa UIN Suka saat ini ialah Partai Rakyat Merdeka (PRM).

Dalam selebarannya, Aliansi menyatakan keprihatinan atas rusaknya demokrasi di UIN Suka. Hal ini ditandai dengan molornya masa pemerintahan Dewan Mahasiswa (DEMA) 2011, seharusnya 18 bulan menjadi lebih dari dua tahun; Tidak menjelaskan laporan pertanggungjawaban (LPJ) yang dilaksanakan selama periode 2011-2012 kepada seluruh elemen mahasiswa UIN Suka; Tidak transparannya penyelenggaraan pemilihan mahasiswa (Pemilwa).

Selain itu, Aliansi juga menyatakan banyaknya kejanggalan terkait undang-undang Pemilwa dan nihilnya institusi yang menguji keabsahan regulasi undang-undang yang dihasilkan Senat Mahasiswa (SEMA) UIN Suka. “Masak pembuatan Undang-undang  gak ada yang mengabsahkan, semisal MK,” ujar M. Nur Aris Shoim, ketua Partai Pencerahan.

Oleh karena itu, dalam aksinya, Aliansi menuntut empat hal. Transparansi LPJ DEMA; Penyelenggaraan pemilwa yang transparan, jujur, adil dan independen; Membuka kembali pendaftaran Komisi Pemilihan Umum Fakultas (KPU-F) dan KPU-Mahasiswa secara transparan;  Merevisi Undang-Undang Pemilwa dan segera membentuk Mahkamah Konstitusi Mahasiswa.

Rute aksinya dimulai dari depan gedung Multi Purpose, Perempatan UIN Suka, bawah jembatan Laboratorium fakultas Sains dan Teknologi, dan langsung menuju arah gedung Rektorat. Sepanjang rute, selain membagi selebaran tuntutan, masa aksi juga meneriakkan yel-yel, mulai “Allahu Akbar” hingga “Revolusi” yang dipimpin oleh Koordinator Lapangan (Korlap) yang diselingi orasi dari perwakilan masing-masing partai. Sampai depan gedung rektorat, mereka ditemui Akhmad Rifai, Pembantu Rektor  (PR) III, yang akrab disapa “Pak Empil” dan beberapa pejabat rektorat lainnya.

Empil menanggapi bahwa tuntutan masa aksi sedang dalam proses. Butuh waktu beberapa hari untuk menyelesaikan masalah ini. Butuh koordinasi dengan pihak-pihak terkait terlebih dahulu. “Tidak mungkin lah dalam waktu sesingkat itu tuntutan mereka langsung bisa dilaksanakan,” katanya.

Audiensi Sebelumnya

Aksi ini merupakan kelanjutan dari audiensi-audiensi yang sudah beberapa kali dilakukan dengan pihak rektorat, tapi belum menemukan solusi. Seperti audiensi terakhir yang dilaksanakan di Rumah Makan Bale Ayu, Jl. Timoho, Rabu (20/3) lalu.

Saat itu pihak Rektorat yang terdiri dari Sekar Ayu (PR I), Akhmad Rifa’i (PR III), dan beberapa pejabat rektorat lainnya. Audiensi ini merupakan respon Rektor UIN Suka atas tuntutan dari Aliansi Oposisi yang sehari sebelumnya mendatangi kediamannya di Padepokan Musa Asyari (PADMA). Tapi sayang, Musa tak dapat hadir dan akhirnya diwakili oleh PR I.

Dalam audiensi tersebut, Rektor, seperti dikatakan Sekar dan Empil menawarkan beberapa solusi, yakni, Membentuk Tim Independen yang bertugas mengawasi jalannya pemilwa; Setuju pembentukan MKM, dan Tidak mengesahkan jalannya pemilwa jika pihak oposisi memboikot pemilwa. [A.Taufiq].

Editor: Taufiqurrahman