Indonesia sebagai bangsa yang sangat besar, maka untuk meraih masa depan tidak bisa hanya dengan taken for granted, tapi harus dengan bersungguh-sungguh untuk mencapainya. Bangsa Indonesia adalah bangsa majemuk yang tersegmentasi dalam kebudayaan yang berbeda-beda, lain halnya dengan Amerika Serikat yang rata-rata mempunyai corak yang merata ditiap wilayahnya. Adapun bentuk pengejawentahan (aplikasi) dari 4 pilar atau dasar negara adalah Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.
Hal tersebut disampaikan Hajriyanto. Y. Thohari dalam seminar sosialisasi empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara di Convention Hall UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta(08/05). Acara yang dihadiri 400 peserta tersebut merupakan hasil kerjasama Majelis Permusyawaratan Masyarakat(MPR) dengan Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) sleman.
Hadir juga dalam acara tersebut, Andar Nurbowo. Dalam pemaparanya, Andar menyatakan bahwa Pancasila merupakan proses ideologisasi dengan konsensus politik yang tidak mulus, karena adanya anomali rezimisasi yang menyebabkan kurangnya berfikir terbuka dalam penafsiran dan implementasinya “meminjam istilah Zack Lacan kita telah kehilangan kenikmatan kolektif bersama”ujarnya.
Sementara salah seorang peserta seminar, Athiful Khoiri mengapresiasi acara tersebut. “Acara ini sangat menarik, dan baru pertama kali saya ikuti”ungkapnya dengan antusias.(Hasbullah Syarif)
Editor: Folly Akbar