Merasa dihalangi oleh satpam, massa APMP terlibat aksi saling pukul dengan satpam
Sekitar seratus massa mendatangi kantor rektorat UIN Sunan Kalijaga pukul 14.00 WIB, Jumat (17/5). Massa yang berangkat dari halaman Multi Purpose menuju rektorat ini mengatasnamakan diri sebagai Aliansi Partai Mahasiswa untuk Perubahan (APMP). Aksi ini merupakan lanjutan dari aksi-aksi APMP yang sebelumnya. Dalam aksinya mereka menuntut Transparansi LPJ DEMA, pembentuk ulang KPUM, revisi undang-undang Pemilwa dan membentuk Mahkamah Konstitusi Mahasiswa (MKM).
Dalam perjalanan menuju rektorat mereka menyempatkan berorasi di perempatan gerbang UIN. Mereka juga merusak baliho KPUM tentang Pemilwa yang berada diatas gerbang kampus timur serta spanduk yang tergantung disamping Fakultas Saintek dan Tarbiyah.
Sampai di depan rektorat, massa aksi disambut sekumpulan satpam yang berbaris di depan pintu masuk rektorat. Massa aksi berkumpul dan menyuarakan tuntutan-tuntutan mereka. Karena tidak ada tanggapan dari pihak rektorat, massa memaksa masuk ke dalam kantor rektorat. Tapi hal itu dihalangi oleh satpam.
Sebagai bentuk kekecewaan mereka, massa mencoba membakar ban dan spanduk diteras rektorat. Hal ini juga dihalangi satpam, tapi massa berhasil menyalakan api. Satpam berusaha memadamkan menggunakan tabung hidran dan menendang material kehalaman rektorat. Hal ini memicu keributan antara satpam dan massa aksi hingga tejadi baku hantam.
Setelah audiensi antara koordinator lapangan (Korlap) aksi dengan satpam, massa mengambil ban yang telah dimasukkan kedalam kolam teras rektorat. Mereka kembali menumpuknya diteras dan membakar dengan damai sambil melantunkan lagu Darah Juang. Setelah asap membumbung tinggi ada salah seorang massa aksi yang melempar batu. Hal ini kembali memancing emosi pihak satpam dan hampir memicu keributan. Korlap aksi kembali menenangkan massa dan memberi penjelasan kepada satpam.
Dalam aksi ini ada seorang massa yang bernama Udin terbakar dibagian tangan kanan. “Tanganku terkena sambaran api dari bensin yang ku siramkan”, ujar massa dari Partai Proletar ini. Ada juga massa dan satpam yang terkena pukulan . Terkait aksi saling pukul, massa dan satpam saling tuding terhadap pihak mana yang mulai melakukan pukulan.
Setelah dikonfirmasi, Mahfud Korlap aksi massa mengatakan satpam yang mulai memukul massa. “Yang pasti satpam yang duluan memukul, karena mereka yang memprovokasi kami dengan menendang tadi”, ucap mahasiswa Prodi Sastra Inggris itu.
Hal ini berbeda dengan pernyataan salah seorang satpam Singgih Puji Riyono yang menganggap massa lah yang memulai. “Coba gak ada aksi seperti ini, pasti gak ada keributan” katanya.
Karena pihak rektorat tetap tidak memberi tanggapan, akhirnya massa bergerak menuju kantor KPUM. Mereka menutup aksi mereka di rektorat dengan orasi. Setelah sampai di kantor KPUM massapun terlibat ketegangan dengan pihak KPUM. Ini terjadi karena massa bermaksud menurunkan spanduk yang ada didekat kantor dan dihalangi oleh pihak KPUM. Akhirnya massa membubarkan diri setelah masuk ke Fakultas dakwah.(Lilik & Rahmat Efendi)
Editor : Folly Akbar