lpmarena.com, Enam hari menjelang Pemilwa, KPUM menyelenggarakan “Kampanye Dialogis” tingkat universitas yang diadakan pada hari Selasa(18/05). Bertempat di gedung Multi Purpose, acara tersebut dimulai pukul 09.00 WIB. Kampaye dialogis ini bertujuan untuk memperkenalkan sosok sekaligus mendengarkan visi misi calon presiden dan calon wakil presiden yang akan dipilih pada 3 Juni mendatang.
Diawal acara, setiap pasangan diberi waktu 10 menit untuk mempromosikan visi dan misinya. Diawali oleh kandidat nomor urut 1 dari Partai Demokrasi Sunan Kalijaga(PD Suka), Syaefudin Ahrom Al Ayubbi yang akrab disapa Ucok, dan wakilnya Badriyanto. Dalam pemaparanya mereka berjanji untuk mempertahankan status UIn sebagai kampus rakyat dan kampus murah. “Mempertahankan UIN sebagai kampus rakyat merupakan tujuan kami, yang pada akhirnya akan membawa UIN menjadi satu satunya kampus yang termurah se-dunia”, ucap calon wakil PRESMA itu.
Seolah tak mau kalah, kandidat nomor urut 2 Ahmad Davif dan Muhammad Reza Ulhaq dari Partai Rakyat Merdeka (PRM) juga menyuarakan visi dan misinya, yaitu menciptakan sistem pemerintahan yang kritis, humanis, dan profesional. “Karena seorang mahasiswa dianggap sebagai penggerak masyarakat, sehingga pembentukan pemikiran yang kritis bagi para mahasiswa itu sangat penting”, ujar calon PRESMA itu.
Dalam sesi tanya jawab, Abdul Rozaki yang merupakan panelis kampanye tersebut menanyakan kesiapan kedua calon untuk mendukung Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) sebagai mitra dan menjalankan pemilwa yang damai. Kedua calon pun berjanji dan menyatakan kesiapanya untuk melaksanakan hal-hal tersebut.
Sama-sama optimis
Pasangan nomor urut 1 dari PD SuKa, Syaefudin dan wakilnya Badriyanto sangat siap dan percaya diri menghadapi pemilwa kali ini. “Pemilwa mau dilaksanakan hari ini pun kami siap”, ucap Badri yang juga mantan ketua BEM-J Manajemen Dakwah
Kandidat yang mempunyai visi mewujudkan Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) yang responsif, kreatif, akuntabel dan populis bagi kalangan mahasiswa ini optimis akan menang dan memperbaiki kinerja pemerintahan DEMA yang sebelumnya. “Kita mencoba untuk menambal beberapa kekurang-kekurangan kepengurusan periode kemarin yang belum baik, dengan mencoba mensinergiskan semacam UKM dan lembaga-lembaga lain di fakultas akan coba diakomodasi semuanya. Bagaimana mewujudkan kampus yang demokratis dan kampus yang berdaulat” tutur mahasiswa fakultas Tarbiyah itu.
Hal senada juga dilontarkan oleh pasangan nomor urut 2, David yang Partai Rakyat Merdeka. Ia berjanji akan belajar dari pemerintahan sebelumnya. “Belajar dari pengalaman, ketika periode kemarin konsen di luar kan kita fikir justru ketidak masifan ke bawah menjadikan kekurangan, dan perlu diperbaiki” ungkap pria berambut gondrong yang mempunyai misi menciptakan student government kritis, humanis dan professional tersebut.(Imroatus Sa’adah dan Indah Fajar R)
Editor : Folly Akbar