Home BERITAKABAR KAMPUS Menelisik Akar Kekerasan Seksual

Menelisik Akar Kekerasan Seksual

by lpm_arena
Print Friendly, PDF & Email

Kekerasan seksual menjadi momok bagi para wanita.

lpmarena.com, Tadi pagi, Kamis (13/06/13) HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) Komisariat FISHUM (Fakultas Sosial dan Humaniora) menggelar seminar di Teatrikal Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga. Acara yang bertema “Kota pendidikan dalam rambu-rambu kekerasan seksual” dihadiri oleh dua narasumber yang keduanya merupakan dosen di UIN Sunan Kalijaga dan senior HMI, yaitu Marfuah Sri Sanityastuti dan Masroer CH JB

Baru-baru ini Komite Perlindungan Anak Indonesia melakukan penelitian mengenai kekerasan seksual di Indonesia. 10% dari kekerasan seksual terjadi di DIY yang disebut-sebut sebagai kota pelajar dan korbannya kebanyakan adalah perempuan.

Dalam pemaparannya, Marfuah Sri Sanityastuti mengatakan kekerasan seksual muncul akibat dari adanya wacana seks. Pertama, adanya orang-orang pemuja sex yang menganggap tubuh perempuan sebagai objek kesenangan  sehingga tujuan hidup dan perjuangannya adalah seks. Kedua, seks menjadi malapetaka bagi perempuan. Misalnya pandangan feminis radikal yang menganggap laki-laki superior atau feminisme Marxis yang menganggap laki-laki pengontrol perempuan sehingga perempuan dapat dikomersilkan dan di eksploitasi.

Namun dari sisi lain penyebab munculnya kekerasan seksual pun bisa terjadi dari pihak perempuan. “Kekerasan Seksual sebenarnya tak lepas dari perempuan itu sendiri, perempuan juga banyak yang senang di eksploitasi, misalnya PSK ya,” Katanya dengan nada menggebu.

Marfuah juga menambahkan bahwa perempuan yang senang memamerkan tubuh dan senang melayani dari pada dilayani juga memicu timbulnya kekerasan seksual.

Dalam pandangan Masroer CH JB kekerasan seksual tidak hanya bisa dilakukan secara individu tapi juga bisa dilakukan oleh sekelompok orang. Dia kemudian mengutip pernyataan Psokolog Jerry E.Lawson bahwa, “Kekerasan Seksual atau yang disebut seksual abuse itu adalah perbuatan yang berupa pemaksaan dalam hubungan seksual,” cetusnya. (Nurul Ilmi)

Editor : Folly Abar