Setiap kali Pemilwa di laksanakan, satuan pengamanan ditugaskan untuk menjaga jalanya pelaksanaan Pemilwa. Mereka hadir untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
lpmarena.com, Pemilwa (Pemilihan Umum Mahasiswa) UIN Sunan Kalijaga 2013 (03/06) telah berlalu. Dalam perjalanannya, ada beberapa pihak yang pro dan kotra tentang Surat Keputusan Rektor Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) terkait proses pelaksanaan Pemilwa.
Tak ayal, jika pihak yang kontra melaksanakan aksi tertanggal 24-03-‘13, 23-04-’13 dan 17-05-‘13. Mereka mengatas namakan Aliansi Partai Mahasiswa untuk Perubahan (APMP). Terkahir aksi yang dilakukan APMP dipelataran gedung rektorat, sempat bersitegang dengan Satuan Pengamanan.
Kasubag Keamanan dan Ketertiban UIN Sunan Kalijga angkat bicara saat ditemui Arena terkait aksi itu. Ia adalah Heri siswanto. Baginya, perannya selama ini tidak lain untuk melindungi aset Negara, dan ketertiban dalam kampus. Pemilwa adalah hajatan mahasiswa. Satuan Pengamanan hanya mengawal acara tersebut. Sejak 5 tahun lalu, ia telah menjadi Kasubag Keamanan dan Ketertiban sekarang ini, pria berusia 50 tahun ini membawahi 46 Satuan Keamanan (Satpam) dan 6 orang petugas parkir.
Berikut adalah wawancara Arena dengan Heri Siswanto terkait aksi mahasiswa 17-05-‘13 lalu dan pengawalannya dalam pelaksanaan Pemilwa.
Bagaimana awal cerita aksi mahasiswa yang melakukan pembakaran di depan gedung rektorat sebelum Pemilwa itu ?
Jadi awalnya mereka ingin melakukan di dalam gedung. Tetapi saya nego untuk dilakukan di luar saja. Itu kan tindakan yang membahayakan untuk di lakukan di dalam gedung. Trus akirnya mereka melakukan di halaman.
Apakah ada kabar sebelumnya jika akan ada aksi itu?
Ya. Kabar burung mesti ada. Kalau kami mendengar info terkait aksi, kami sebagai pihak keamanan, ya siap-siap. Karena kita mencegah anarkis, maupun pengrusakan aset Negara. Sebetulnya aksi itu bisa dilakukan dengan tertib. Karena mahasiswa sebagai insan akademik. Dan kita juga tidak ada persiapan khusus. Kita hanya menyiagakan petugas dan pemadam kebarakan.
Bagaimana pendapat anda sebagai salah satu orang yang bekerja di rektorat?
Karena banyak tuntutan dari berbagai pihak, termasuk masyarakat di sekitar kampus, ya saya terpaksa untuk mempertahankan dan melindungi kampus ini. Apapun resikonya. Kita mengawal Pemilwa dari kampanye sampai pemilihan suara. Jadi Pemilwa itu untuk adik-adik mahasiswa. Kita hanya mengawal dan menjaganya. Netral. Trus kemarin sebelum perhitungan kita rapat dengan teman-teman pelaksana, sampai jam berapapun harus selesai. Akirnya sampai selesai.
Jika dibandingkan dengan tahun kemarin, bagaimana Pemilwa kali ini?
Kalau Pemilwa tahun kemarin susah. Karena sempat terjadi bentrok beberapa kali. Tetapi Pemilwa kali ini yang lebih ekstra adalah persiapanya. Karena di hari pemilihanya tidak terjadi apa-apa.
Apa harapan Bapak untuk Pemilwa selanjutnya?
Karena Pemilwa adalah acaranya adik-adik mahasiswa, ya saya mengharap partisipasi mahasiswa tetep kondusif. Kalau ada sesuatu yang mengganjal, ya disampaikan. [Bayu Saktiono]
Editor: Noer Hasantul Hafshaniyah