lpmarena.com, Rencana kenaikan BBM menuai aksi dari para mahasiswa. Salah satunya ialah dari Front Aliansi Massa Jogja (FAM-J) dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) komisariat UIN Sunan Kalijaga. Mahasiswa yang tergabung dalam FAM-J dan PMII komisariat UIN Sunan Kalijaga itu menggelar aksi diam diri di pertigaan UIN Sunan Kalijaga, Jl. Laksda Adjisucipto pada Ahad (15/6).
Lewat orasi yang disampaikan oleh Sucipto, kordinator umum dan selebaran yang dibagikan kepada pengguna jalan raya, aksi massa itu menuntut nasionalisasi asset-aset bangsa, tolak investor asing, maksimalkan pengelolaan SDA, serta rekonstruksi sistem tata Negara.
Dalam selebaran tersebut juga diungkapkan bahwa tuntutan-tuntutan itu dilatar belakangi oleh tidak adanya kemerdekaan bagi Indonesia dalam mengelola SDA yang salah satunya adalah BBM. Pengelolaan SDA Indonesia selalu saja diintervensi oleh pihak asing melalui bantuan-bantuan serta pintu kapitalisasi ekonomi Indonesia yang dibuka selebar-lebarnya. Oleh karenanya, persoalan kemiskinan masih belum bisa diatasi hingga hari ini. Padahal Bung Karno sejak lama telah menggagas nasionalisasi aset.
Selain itu, Sucipto yang merupakan presiden FAM-J itu juga mengancam jika pemerintah tetap menaikkan harga BBM, pihaknya akan menurunkan massa aksi yang lebih banyak. Dan aksi tersebut akan dilakukan hingga tanggal 17 Juni nanti.
Pada aksi yang berlangsung sekitar pukul 11:00 itu massa aksi membuat lingkaran besar di tengah-tengah pertigaan UIN Sunan Kalijaga, Jl. Laksda Adjisucipto. Sehingga kendaraan yang dari arah barat, timur serta selatan perlu berhati-hati dan kelancarannya pun cukup terhambat. Akan tetapi menurut penuturan salah satu personel Polres Sleman yang bertugas mengamankan jalannya aksi tersebut, kondisi lalu lintas itu dinilai masih cukup normal.[Noer Hasanatul Hafshaniyah]