lpmarena.com, Mahasiswa Bidik Misi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta berunjuk rasa di depan gedung Wanitatama pada Selasa (18/6). Aksi yang diikuti oleh lebih dari 200 mahasiswa penerima beasiswa Bidik Misi ini menuntut agar alokasi dana untuk mahasiswa penerima Bidik Misi segera dicairkan setelah satu semester mereka belum menerima beasiswa tersebut.
Dari aksi tersebut mahasiswa penerima beasiswa Bidik Misi yang tergabung dalam Association of Scholarship Student of Ministry of National Education Affair (Assafa) dari angkatan 2010 hingga 2012 juga menuntut agar pihak rektorat universitas setempat menalangi dana beasiswa itu. Sesuai dalam panduan buku beasiswa Bidik Misi bahwasanya apapun yang terjadi dengan Beasiswa Bidik Misi merupakan tanggung jawab pihak rektorat.
Suseto Yogo Utomo, ketua Assafa mengancam aksi tersebut tidak akan berakhir hingga pihak rektorat dan Kementrian Agama (KEMENAG) menurunkan dana beasiswa Bidik Misi. Pihaknya mewakili para mahasiswa penerima beasiswa Bidik Misi menuturkan kekecewaannya karena merasa dibohongi oleh pihak rektorat.
“Aksi ini bukan final, Mbak. Kami akan lanjut melakukan aksi dengan masa seluruh mahasiswa Bidik Misi se-PTAIN. Kami juga kecewa dengan pihak rektorat yang memberikan harapan palsu,” tuturnya pada Arena.
Macetnya pengalokasian dana beasiswa tersebut berdampak pada para mahasiswa penerima beasiswa penerima itu. Kurangnya kebutuhan logistik membuat mereka berpikir dua kali untuk melanjutkan perkuliahan di UIN Sunan Kalijaga. Dofi Oktian, salah satu mahasiswa penerima beasiswa Bidik Misi menuturkan, dirinya kebingungan karena tanpa beasiswa Bidik Misi perkuliahannya terancam kandas di tengah jalan.
“Wah, Mbak, kalau nggak ada beasiswa Bidik Misi mungkin saya tidak akan kuliah. Nah, sekarang beasiswa Bidik Misi macet. Saya jadi bingung mau lanjut atau tidak,” ungkapnya.
Pada pukul 08:00 WIB massa aksi bergerak dari depan poliklinik UIN Sunan Kalijaga. Aksi dimulai dengan shalat Dhuha berjama’ah dan sendiri. Setelah itu massa aksi melakukan orasi di lokasi yang sama. Pukul 10:00 WIB aksi tersebut berakhir dan mereka membubarkan diri. [Robandi-Uniq]
Editor: Noer Hasanatul Hafshaniyah