lpmarena.com, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) menyelenggarakan One Day Workshop dengan tema “Small Business Boost and World Community Grid Compaign for Young Entrepreneur for Future Indonesia” pada Rabu (19/6) di Gedung Ki Sarino Mangunpranoto.
Pembukaan acara dilakukan setelah kedatangan para tamu undangan pada pukul 09.00 dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Hartini Haris. Dalam sambutannya ia menyampaikan beberapa hal tentang IBM, seperti sejarah IBM, produk IBM dan lainnya. Sambutan berikutnya diberikan berturut-turut oleh Ketua Umum PERSAHI, Ketua Umum BPD HIPMI DY dan Rektor UST.
Acara dilanjutkan dengan penyerahan donasi Kidsmart Computer kepada Majelis Luhur Tamansiswa secara simbolik dan penandatanganan MoU yang diwakili oleh Hartini Haris dan Sri Edy Swasono. Majelis Luhur Tamansiswa juga memberikan cinderamata yang berupa lima buku karangan Sri Edy Swasono. Acara ini secara resmi dibuka oleh Sri Sultan HB X dengan memukul gong setelah pihaknya memberikan sambutan dan arahan serta dukungan dan apresiasi terhadap acara ini. Dilanjutkan dengan penyerahan cinderamata dari IBM kepada Gubernur DIY dan sebaliknya.
Paparan dari Sri Edy Swasono dengan tema “Mari Membangun Ketahanan Ekonomi Bangsa Indonesia” mengawali acara inti. Pihaknya menceritakan saudagar-saudagar yang terkenal di Indonesia, pengalamannya dengan Presiden Suharto, dan pidato panjang yang menarik dan menggugah para peserta workshop.
“Modal yang dibutuhkan untuk membangun bangsa ini adalah anak-anak muda. Entrepreneur ada gunanya jika di dada kita semua ada nasionalisme, dengan mengabdi pada bumi pertiwi. Kebanyakan pembangunan yang dilakukan di negara kita tercinta ini menggusur orang miskin, bukannya menggusur kemiskinan. Being entrepreneurship is being innovative”, ujarnya
Acara dilanjutkan dengan diskusi panel yang dimoderatori oleh Santi Diansari Sarino, cucu Gedung Ki Sarino Mangunpranoto, dengan pembicara Hartini Haris, Hendrawati, Saiful Ahmad, dan Vincentius. Hartini Haris menyampaikan pengalamannya dan rahasia kesuksesannya. Untuk menjadi sukses,yang dibutuhkan adalah enthusiasm, hard working, dream, action, love and pray. Di tengah-tengah menyampaikan materinya, ia memberikan doorprize pada peserta workshop.
Kemudian diskusi dilanjutkan oleh Hendrawati. Pihaknya mengatakan bahwa untuk memulai usaha, diperlukan suatu wadah dalam bentuk badan hukum, perijinan dan lain-lain. Setelah itu, Saiful Ahmad melanjutkan diskusi. Dalam pemaparannya, dia mengatakan, untuk melakukan bisnis diperlukan sebuah keberanian, menguasai produk yang akan dijual, kenekatan dan doa. Ia juga mengungkapkan ahwa seseorang tidak akan pernah sukses tanpa orang lain.
Diskusi terakhir dilanjutkan dengan pembicara Vincentius. Ia menceritakan pengalamannya selama menjadi pebisnis. Untuk menjadi pebisnis, ujarnya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, paradigma dan perhitungan. Dalam hal ini pihaknya tidak mengikuti paradigma yang diberikan orang lain padanya. Kedua, action. Ia mengerjakan hal yang dikuasai dengan senang hati. Ketiga, don’t stop.
“Saya tidak akan berhenti karena gagal atau capek. Saya berhenti jika sudah selesai”, ujarnya. Setelah itu, Hartini Haris menyampaikan “World Community Grid” selama beberapa menit dan akhirnya acara ditutup pada pukul 13.30.[Ulufun Na’imah]
Editor: Noer Hasanatul Hafshaniyah