Home - GERMA Santun, Mengapa Tidak?

GERMA Santun, Mengapa Tidak?

by lpm_arena
Print Friendly, PDF & Email

lpmarena.com, Minggu (30/06) FP2K (Forum Pendampingan dan Penguatan Kedamaian) Yogyakarta bekerja sama dengan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga mengadakan serasehan dengan tema”Implementasi Demokrasi yang Santun dan Bermartabat dalam Gerakan Mahasiswa”.

Acara yang bertempat di Teatrikal Dakwah itu menghadirkan dua pembicara yaitu, Dr. H. Zainuddin, M.Ag (Dosen UIN Suka) dan Dr. Muhammad Taufik, MA (aktivis FP2K).

Selama ini gerakan mahasiswa (GERMA) dinilai radikal dan anarkis, terutama ketika melakukan aksi-aksi demonstrasi terkait dengan kebijakan kampus maupun pemerintah. Dalam pandangan Zainuddin, radikalisme berawal dari ideologi dan radikalisme gerakan mahasiswa tidak berdiri sendiri tetapi dipengaruhi oleh keadaan sosial atau kampus. Menurutnya, performen dalam aksi bisa dilakukan dengan  cara bermartabat yaitu melalui pendekatan intelektual untuk perubahan. “Seharusnya gerakan mahasiswa itu intelektual dan santun”, paparnya

Selanjutnya, Muhammad Taufik memaparkan ada tiga hal mengapa mahasiswa eksis dalam gerakan demokrasi. Pertama, mahasiswa memiliki idealisme dan pendidikan tinggi dibanding kelompok lainnya. Kedua, mahasiswa memiliki pengetahuan yang cukup tentang persoalan kemasyarakatan dan kenegaraan. Ketiga, mahasiswa menyadari akan kedudukan mereka sebagai calon pemimpin masa depan. “Oleh karena itu pengembangan pemuda (mahasiswa, red.)  dalam ketiga sisi ini sangat penting”, ujarnya

Namun mahasiswa yang mampu memiliki tiga hal itu, menurut Muhammad Taufik masih sedikit. “Mencari orang pinter itu mudah. Tapi mencari orang yang mempunyai integritas moral yang tinggi itu sulit”, tambah Taufik. [Nurul Ilmi]

 

Editor : Noer Hasanatul Hafshaniyah