Home - Permintaan Meledak, Harga Melonjak

Permintaan Meledak, Harga Melonjak

by lpm_arena
Print Friendly, PDF & Email

Masyarakat miskin menjadi korban dari tingginya konsumsi kelas menengah. Gambar diambil dari http://agsasman3yk.files.wordpress.com/

Saat bulan puasa tiba, pola konsumsi masyarakat menjadi berubah. Stok harus cukup banyak. Akhirnya terjadi lonjakan harga yang sangat luar biasa.

lpmarena.com, Begitulah pernyataan yang diungkapkan Lilis Setiartiti, dosen ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dalam acara rembug pasar yang diadakan oleh Warta Pasar, Sabtu (20/7). Selain faktor kenaikan harga BBM, adanya kenaikan permintaan saat bulan puasa dan menjelang hari raya Idul Fitri ini menjadi salah satu penyebab melonjaknya harga bahan pokok di pasaran.

Acara yang berlangsung di kantor DPRD kota Yogyakarta ini dihadiri oleh beberapa lembaga pemerintah, anggota DPRD kota Yogyakarta, dan beberapa pedagang pasar. Hadir sebagai pembicara, Sri Harnanik, Kepala Bidang Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Disperindagkop) Kota Yogyakarta, Lilis Setiartiti selaku dosen ekonomi UMY, dan Suharyanto, anggota komisi B DPRD kota Yogyakarta.

Acara bulanan yang diadakan Warta Pasar ini mengambil tema “Peran Pemerintah dalam Mengendalikan Harga Barang; Efek Domino Kenaikan Harga BBM”.

Melonjaknya harga barang di pasaran rupanya belum bisa diatasi oleh pihak pemerintah. Operasi pasar yang dilakukan oleh Disperindagkop pun harus menunggu koordinasi dari pihak pemerintah provinsi. Sementara itu, untuk mensiasati adanya kelonjakan harga barang pokok di pasaran, pemerintah DIY sendiri akan melakukan impor dari luar negeri. Adapun barang yang akan diimpor ialah cabai rawit dan bawang merah dari Thaliland. “Ini hanya siasat untuk mengatasi lonjakan harga di pasaran, karena harga barang impor lebih murah daripada barang lokal,” ujarnya.

Sementara itu, dalam diskusinya Lilis menentang keras adanya impor barang dari luar negeri. Hal itu akan mematikan produk-produk dari dalam negeri sendiri. Dalam hal ini, yang paling dirugikan adalah petani. Oleh karenanya, ia menyarankan, untuk mengatasi lonjakan harga di pasaran akibat naiknya permintaan, konsumen harus rasional dalam menyikapi kebutuhan menjelang lebaran kali ini.

Naiknya jumlah permintaan kali ini dipicu adanya pola konsumen yang tidak rasional. Konsumen membeli barang bukan karena kebutuhan, namun karena keinginan. Hal ini yang menyebabkan meledaknya jumlah permintaan di pasaran. Hal ini lah yang menyebabkan harga di pasaran melonjak naik.

Yanti, pedagang pasar Talok mengungkapkan dirinya merasa kecewa dengan pemerintah karena tidak tanggap dalam menyikapi persoalan kenaikan harga di pasaran. Sebagai pedagang kecil di pasar, ia masih keberatan dengan adanya kenaikan harga BBM yang juga menjadi pemacu naiknya harga bahan pokok di pasaran. “Saya berharap, pemerintah dapat memberi standar harga agar dapat menekan harga barang menjelang hari-hari tertentu,” ungkapnya. [Anik Susiyani].

Editor : Folly Akbar