Mayoritas akibat tidak tahan bentakan.
lpmarena.com, Menginjak hari ketiga, Jumat(23/8), korban pelaksanaan OPAK mulai berjatuhan. Menurut catatan Poliklinik UIN Sunan Kalijaga, hingga jumat siang tidak kurang dari 30 peserta OPAK sudah ditangani pihak Poliklinik.
Mayoritas mereka terkena Psikosomatis akibat tidak tahan bentakan. Hal tersebut seperti yang diutarakan Dina Islamiyah, salah seorang dokter yang bertugas menangani korban OPAK. āSebagian besar pesertaĀ OPAK Ā yang dirawat Ā di sini disebabkan terkena Psikosomatis artinya mereka tidakĀ tahan dibentak ābentak Ā sehinggaĀ kaget, pingsan, bahkan kejang-kejangā, ujarnya.
āUntuk kedepannya, kalau bisa panitia jangan terlalu arogan. MABA sudah berangkat pagi, dijemur dan dibentak-bentak. Hal itu pasti tidak nyamanā, harap Dina ketika di temui crew ARENA di ruanggannya.
Hal tersebut ditampik Elzad, Ketua panitia OPAK Fakultas Adab dan Ilmu Budaya. Menurutnya, jatuhnya korban bukan karena perilaku panitia, melainkan kondisi mahasiswa itu sendiri. āIni disebabkan karena banyak hal, seperti sakit bawaan, ada juga karena belum sarapanā, ungkapnya.
Hal yang sama juga diungkapkan Iza, ketua panitia OPAK Fakultas Sains dan Teknologi. ā Sakit disini disebabkan oleh banyak hal, seperti MABA yang belum sarapan, datang bulan untuk putri dan kecapeanā, imbuhnya.(Dedik Dwi Prihatmoko)
Editor : Folly Akbar