“Acara ini kurang sosialisasi, jadi yang tahu hanya jurnalis. Temen saya ada yang dari Tempo, dan Kompas, dan mereka yang ajak saya,” keluh Monica, mahasiswa Pascasarjana Universitas Gajah Mada (UGM) yang turut menghadiri acara Festival Media II yang diselenggarakan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) di gedung Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoematri (PKKH) UGM pada Sabtu hingga Ahad (28-29/09)
Menurut penuturan Monica, meski telah dilakukan publikasi oleh pihak panitia, namun sosialisasi yang dilakukan kurang efektif. “Sosialisasi yang dari internet memang sudah ada, tapi kalau (sosilaisasi, red.) di kampusnya kurang,” tambahnya.
Tidak hanya Monica, Romdlon, mahasiswa Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) Yogjakarta mengungkapkan hal yang senada. Baginya sosialisasi yag dilakukan oleh panitia cukup mendadak, “(sosialisasi, red.) terlalu mendadak, waktu yang dikasihkan juga mepet,” keluhnya.
Meski demikian ia juga mengakui bahwa keterlambatanya mendaftar juga karena keteledoranya. “Mungkin juga dari peserta yang menyepelekan,” uangkap salah satu peserta lomba penerbitan dari Persma Pendapa ini.
Menanggapi keluhan ini, pihak panitia menyatakan bahwa mereka telah melakukan sosialisasi serta publikasi kegiatan jauh-jauh hari. “Kita (sosialisasi, red.) ke TV lokal, media lokal. Kita punya FB, Twitter, dan media sosial lainya. Apalagi ini kan temanya mencari kebenaran di era banjir informasi. Maka dari itu kita lebih memanfaatkan media sosial,” bantah Hermawan, ketua panitia festival media II.
Bantahan juga datang dari Pito, penaggung jawab lomba-lomba festival media II. “Mungkin dari pihak masyarakat yang belum tahu informasi berkunjung,” uangkapnya. (Usman Hadi)
Editor: Noer Hasanatul Hafshaniyah