Karya : Anisul Fuad*
Negri sepatu
Negrinya para ras-ras maju
Kata Ibu, malu..
Negri sepatu hitam
Negrinya para terpilih diam
Kata Meriam, semalam..
Melihat tragedi kejam
Negri sepatu hitam pekat
Negrinya para pecundang-pecundang melarat
Mencoba mendekat para birokrat
Berharap dapat tempat
Rela nekat demi pangkat
Ujung-ujungnya sekarat mendekat
Dicap rakyat penghianat
Sepatu hitam pekat yang mengijak kepala rakyat
Mengobrak-ngabrik padi menguning
Untuk perutnya yang bunting
*) sosok yang sedang asyik bercanda dengan sastra serta disibukan dengan kuliah di UIN SU-KA Bahasa dan Sastra Arab, juga sosok yang terGALAUkan dengan birokrasi penyair-penyair gila. pengaggum berat pemilik “negri amplop”.