Home - Tanggap Bencana via DIS

Tanggap Bencana via DIS

by lpm_arena
Print Friendly, PDF & Email

lpmarena.com, Osaka University, Institute International Studies, dan Gama Tecnho meluncurkan software informasi bencana atau Disaster Information System (DIS). Project ini juga didukung oleh BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), dan PMI (Palang merah Indonesia). DIS diharapkan mampu mengatasi korban bencana dengan cara pengiriman informasi dari user DIS (korban bencana) ke server DIS, mengenai laporan kejadian di lokasi bencana.

Sistem kerja DIS ini hanya dapat diakses oleh smart phone atau android dengan mendownload terlebih dahulu software DIS. Setelah itu user harus sign up (daftar) untuk memberikan informasi mengenai status bencana yang terjadi. Model ini mirip seperti citizen journalism.

User akan ditanya bagaimana keadaannya, apakah dia terluka atau aman? Apakah keluarganya selamat atau terluka? Selain itu user juga dapat mengakses foto keadaan lokasi bencananya sehingga langsung dideteksi oleh server DIS menggunakan GPS atau Google Maps yang telah dipeta-petakan tingkat rawan bencana suatu daerah.

Novan Hartadi dari Gama Techno mengatakan bahwa sistem kerja software ini menggunakan pengiriman data oleh user dengan jaringan GSM atau CDMA. “Target kita itu, nantinya 10% dari total jumlah penduduk DIY dapat mengakses dan memberi informasi bencana lewat DIS”, ungkap Novan.

Selain mendeteksi wilayah-wilayah mana saja yang terkena bencana, software DIS ini dapat mendeteksi bagaimana wabah flue burung atau diare melanda pengunsi bencana. “Dari informasi ini kita juga dapat mengetahui bagaimana wabah penyakit terjangkit di posko bencana”, kata Novan.

Namun software ini masih banyak terdapat kekurangan, software ini hanya bisa diakses oleh smart phone dan android. Kapasistas akses memberi informasi harus terkendala oleh bandwith yang ditentukan oleh operator GSM dan CDMA masing-masing user.

Selain itu masalah validitas data yang diperoleh dari user juga dipertanyakan. “Untuk itu kita mengharapkan kepada masyarakat pada saat sign up untuk mengisi data dengan benar, kita bisa mendeteksi dari foto dan GPS”, ungkap Novan.

Permasalahan informasi mengenai bencana sebenarnya banyak solusi yang dapat diterapkan, yang menjadi permasalahan utama adalah kendala lapangan dan para pekerja penanggulangan bencana untuk benar-benar mengatasi bencana. “Sebenarnya kalau data kita banyak dapat kabar dari sms, atau twitter, yang susah adalah teknisnya untuk benar-benar menanggulangi bencana”, ungkap Danang Syamsul Rizal selaku Pusat Data BPBD DIY. (Indah Fajar Rosalina)

 

Editor : Folly Akbar