lpmarena.com, Museum Benteng Vredeburg menggelar acara Vredeburg Fair pada tanggal 23-27 Oktober 2013. 57 stand pameran yang terdiri dari 7 stand Museum dan beberapa stand Komunitas ikut serta dalam acara tersebut. Acara ini nantinya akan berlangsung setiap tahun sebagai sarana memajukan museum Indonesia.
Sekertaris Dinas Kebudayaan Daerah istimewa Yogyakarta, Mohamad Guntari mendukung keberlangsungan acara ini demi identitas baru Yogyakarta. “Dengan adanya Vredeburg Fair yang akan diselenggarakan setiap tahun ini, nantinya akan menjadi identitas baru bagi Yogyakarta sebagai kota museum”, ungkap Guntar yang datang mewakili Dinas Kebudayaan DIY.
Guntar dalam sambutannya mengatakan bahwa fungsi museum saat ini menjadi stigma negatif dari warga. Untuk itu diperlukan inovasi agar museum menjadi bagian dari masyarakat. “Museum sebagai tempat nilai patriot dan sarana edukasi perlu kiranya membangun inovasi”, Guntur menambahkan.
Untuk itu Zainun Haza, Ketua Museum Benteng Vandeburg mengatakan acara ini diadakan sebagai wadah pengembangan budaya dan komunitas, sarana promosi dan untuk menjalankan tugas utama museum. “Kami berharap nantinya museum benar-benar menjadi bagian dari masyarakat”, ungkap Zainun.
Selama acara Vandeburg Fair ini, museum benteng vandeburg akan dibebaskan biaya tiket masuk bagi para wisatawan yang berkunjung. Acara ini akan menyuguhkan banyak penampilan seni dari siswa SD, SMP dan SMA. Dan berbagai macam lomba, seperti lomba fotografi dan lomba mewarnai, dan talkshow kepahlawanan untuk mengenang jasa pahlawan Indonesia. Berbagai stand Museum seperti Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Museum Kebangkitan Nasional, Museum Basuki Abdullah, Museum Pendidikan Indonesia dan stand komunitas-komunitas Yogyakarta lainnya juga hadir.(Indah Fajar Rosalina)
Editor : Folly Akbar