Home - Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini

Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini

by lpm_arena
Print Friendly, PDF & Email

Lpmarena.com, Pendidikan Guru Raudlatul Athfal (PGRA) merupakan Program Studi  (Prodi) termuda  di fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Selasa (9/12), Prodi ini mengadakan seminar nasional kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Convention Hall dengan tema “Vitalisasi Prodi PGRA : Peluang, Tantangan dan Harapan”. Seminar yang diadakan kali pertama oleh prodi PGRA ini menghadirkan  dua pembicara. Noor Hamid, Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) DIY dan Nila Kusumaningtyas, Praktisi PAUD dengan dihadiri 150-an peserta seminar.

Seminar ini diadakan untuk menjawab kejelasan PGRA dalam dunia pendidikan dan mengenalkan pada masyarakat dan hususnya orang tua pentingnya sekolah dini pada anak. Bukan hanya itu, tapi juga mengenalkan strategi pembelajaran yang sesuai pada  anak usia dini agar para pengajar guru Tama Kanak-kanak (TK/RA) tidak salah kaprah dalam megajar.

Noor Hamid mengungkapkan, tantangan guru TK/RA sangat sulit. Kesulitan ini lantaran mereka (Guru TK/RA) mengajar anak yang memiliki rasa ingin tahu tinggi serta penasaran terhadap hal-hal baru. Peluang  guru TK pun sangat banyak, karna sangat dibutuhkan dalam dunia pendidikan. Dengan harapan, anak didik yang dicetak tidak hanya cerdas tapi juga punya kreatifitas yang nantinya dapat menciptakabn karya-karya yang membanggakan bangsa ini untuk kedepannya.

”Sekarang bukan saatnya untuk menyepelekan anak didik TK, karena sebenarnya tangan masa depan Negara ada di tangan anak-anak tersebut. Sebenarnya pengajaran yang benar bukan mengajarkan anak tentang akademik tapi membantu mereka mengeluarkan kreatifitasnya,” ungkap Noor Hamid.

Hal lain diungkapkan Nia Kusumaningtyas. “Kami tidak terlalu khawatir jika anak kami tidak pandai Matematika, kami jauh lebih khawatir jika mereka tidak pandai mengantri,” kata guru Australia ini. Ketika ditanya mengapa? Ia menjawab, yang terjadi di negaranya justru sebaliknya. “Karna sebagian kecil saja anak-anak yang di masa dewasanya memilih pekerjaan yang berkaitan dengan matematika, sementara semua anak akan membutuhkan etika moral dan pelajaran berharga dari mengantri di sepanjang hidupnya kelak,” tutur Nila seraya bercerita.

Lebih lanjut Nila menjelaskan profesionalisme guru RA sekarang yang sekarang semakin dikuatkan dengan adanya peraturan dari Kemenag yang mengharuskan guru RA lulusan Strata 1 (S1) atau Diploma 3 (D3). Namun hal ini masih menjadi perdebatan di masyarakat. (Ucik)

Editor : Ulfatul Fikriyah