Sejak kebijakan satu jalur digalakkan, volume kendaraan di rektorat lama mulai padat.
lpmarena.com, Penerapan jalur satu arah yang diberlakukan di kampus timur UIN Sunan Kalijaga sejak senin (17/2) dirasa meresahkan mahasiswa difabel. Kebijakan satu jalur mengakibatkan bertambahnya volume kendaraan yang melewati halaman gedung rektorat lama. Padahal, di gedung tersebut aktivitas PSLD (Pusat Studi Layanan Disabilitas) berpusat.
Furqon, salah satu mahasiswa disabilitas mengaku resah, terlebih kebijakan tersebut belum disosialisasikan kepada mahasiswa difabel. “Saya belum tahu kalau ada kebijakan seperti itu. Pantas saja, kok rasanya makin banyak suara kendaraan yang melewati jalan sini,” ujarnya heran.
Furqon juga berharap mahasiswa yang berkendaraan lebih hati-hati, dan mengurangi kecepatannya. “Banyaknya kendaraan yang kencang melewati jalan sini kan bahaya, harus ada pengurangan kecepatan, dan lebih baik kebijakan ini ada sosialisasinya bagi difabel biar tahu dan jadi lebih waspada,” tambahnya penuh harap.
Meski demikian, ia tidak merasa keberatan dengan kebijakan tersebut, selama pihak UIN mau mensosialisasikan lebih masif. “Enggak apa-apa ada peraturan jalur searah, asal ada sosialisasi dan toleransi dari pengguna jalan saja,” tutur Furqon. (Mutiara Nur Said)
Editor : Folly Akbar