Peran nyata pemuda dalam recovery bencana dibutuhkan masyarakat.
lpmarena.com, Di awal tahun 2014, bangsa Indonesia tengah dilanda bencana yang datang bertubi-tubi, mulai dari banjir hingga gempa bumi. Dan yang belum lama ini terjadi yakni meletusnya gunung Kelud di Kediri, Jawa Timur.
Letusan kelud menyebabkan hujan pasir dan abu vulkanik yang melanda sebagian besar wilayah di pulau jawa. Banyak korban dan kerugian yang disebabkan letusan tersebut, baik secara materil maupun moril, khususnya warga di lereng kelud.
Kondisi itu menjadi titik awal Gerakan Pemuda Melawan Korupsi (GPMK) untuk membuat acara bertajuk “Melodia for Indonesia” di Balai Lantip STIK AKAKOM Yogyakarta (4/3). “Kami terketuk hati untuk memberikan gerakan sosial terhadap saudara yang sedang terkena musibah,” kata Abdul Kholiq, Ketua GPMK Yogyakarta saat ditemui setelah acara.
Acara yang dikemas dalam konsep charity concer tersebut menampilkan Bintang Swara Hati, Bogie Aqso, Insting Blues, Samsara Brandal Malam, Overmojo Blues, Arra Band dan OG. Aljamiah.
Dana yang terkumpul dari hasil konser tersebut sekitar Rp. 6.453.300. Dan rencananya akan disalurkan ke daerah Kecamatan Klantang, Kabupaten Malang Jawa Timur.
Target saluran dana tersebut akan digunakan sebagai perbaikan (recovery) pasca bencana. Seperti, renovasi sekolah, rumah ibadah, pertanian, sosialisasi dan pembuatan kaos untuk anak-anak. “Tujuan pembuatan kaos ini untuk mengetahui (mengenalkan) penyakit korupsi sejak dini,” ujarnya menambahi.
Selain itu, dengan slogan Ppeduli Sesama Bangkitlah Indonesia”, Kholiq mencoba mengajak pemuda dan mahasiswa untuk bergerak nyata, bukan hanya gerak di mulut atau di media sosial. “Ada bencana tapi kita tidak pernah melakukan apa-apa,” kritiknya.
Baginya, gerakan nyata adalah hal yang paling penting, meskipun hasilnya tidak seberapa. “Bagi orang yang terkena korban, berapapun bantuan itu sangat berharga,” pungkasnya. (Taufiqurrahman)
Editor : Folly Akbar