lpmarena.com, Indonesia kini memasuki era pasar bebas. Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri bagi semua perguruan tinggi di Indonesia, tak terkecuali UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Kampus yang seharusnya sebagai tempat bertemunya para pemikir, kini harus menjadi mesin pencetak tenaga kerja. Kondisi ini ditandai oleh adanya arah kebijakan UIN yang mengembangkan konsep entrepreneurship.
“Salah satu siasat untuk merespon persaingan global adalah mengembangkan entrepreneurship,” ujar Musa Asy’arie, Rektor UIN Sunan Kalijaga.
Saat ini UIN terus mendorong lulusannya untuk menekuni dunia entrepreneurship. Salah satu cara yang digunakan UIN untuk membangun kultur wirausaha ialah mengirimkan mahasiswanya ke berbagai lembaga wirausaha di Yogyakarta.
UIN Sunan Kalijaga juga telah mempersiapkan diri menuju World Class University (WCU) dengan membentuk tim yang menyusun road map. Tim tersebut telah menyiapkan proposal akademik WCU UIN yang diajukan ke Kementerian Agama RI untuk mendapatkan persetujuan. WCU merupakan salah satu agenda neoliberalisme, yang nantinya lulusan perguruan tinggi diharapkan mampu menghadapi dunia pasar bebas. Lulusan bertipe seperti inilah yang kini sedang disiapkan oleh UIN.
Agenda neoliberalisme tersebut telah diamini UIN, dan akan menjalankan fungsinya sebagai institusi pendidikan yang ikut mensukseskan agenda tersebut. Sebanyak 797 mahasiswa diwisuda pada 5 dan 6 April 2014. Wisudawan tersebut kini harus memilih antara mengikuti arus agenda neolib tersebut, atau justru melawannya.
Musa hanya bisa berpesan kepada wisudawan agar menjadi sarjana muslim yang membanggakan almamater. “Saya berharap agar lulusan UIN memiliki memiliki akhlak baik, sikap moral dan etika yang luhur, serta berperilaku sesuai dengan ajaran agama Islam,” ungkap Musa. (Ibno Hajar)
Editor : Folly Akbar