Oleh: A Taufiq*
LaksmiĀ
setidaknya hikmah kematianmu membuatku sadar
ternyata aku masih punya air mata untuk kubagi
dari air mata yang dulu sempat kau bagi
aku tak akan mengkhianati
(Kamar Merah, 23/4/14)
Ā
Bukan berharap
ā¦,
buka jendela hatimu
aku sudah lama disana
di pekaranganmu
hujan mungkin segera mengguyur
dan aku butuh tempat berteduh
jangan pernah kunci rumahmu buatku
Ā
…
Ā
(tiba-tiba kau melempar keheningan
dan alamku berubah menjadi sunyi)
(Bogor, 14/2/14)
Ā
Rasa terdalam
kekasihku
aku bisa hidup tanpamu
hanya saja
aku ingin kamu
mari berlarung di perahu yang sama
mari meminum racun di cawan yang sama
(Kamar Merah, 24/4/14)
Valentine
aku tak mengenal valentine
tapi aku mengenal perempuan
juga mengenal kasih sayang
ternyata perempuan itu dan kasih sayangku menyatu dalam tubuh yang sama
:kau!
pantaimu mengundang geloraku untuk menghempas
(Lereng Merapi, 14/2/12)
*Penulis adalah warga Jemaat Sastra Arena (JSA). Masih nyaris lulus dari Usuludin sejak 2010.