Oleh A Taufiq*
hawa
katanya: aku terlahir dari rahim lelakiku
hingga aku harusnya adalah milik lelakiku
tapi aku memilih jalan sendiri
dan tiba-tiba kami menjadi bersama
dan menjadi lupa tentang siapa memiliki siapa
kau tahu jalan itu?
ya, jalan itu: cinta
kan’an
akulah pemuda pertama yang menyadari
hakikat bahtera adalah akal budi
akulah pemuda pertama yang mengalami
bahwa tubuh boleh mati
tapi bahteraku tetap mengabadi
Â
saat banjir melanda, naiki bahteramu
tak usah tunggu bahtera ayahku,
Â
magdalena
Â
rohku, kudusku
darinya aku tahu, tentang makna tubuh yang sebenarya
juga tentang kesucian yang sebenarnya
darinya, aku tulis bait-baitku
aku tegakkan panji-panjiku
jangan tanyai perempuan tentang kesucian tubuhnya
sebab: adakah tubuh yang suci di dunia?
(Kamar Merah, 12/5/14)
*Warga Jemaat Sastra Sunan Kalijaga (JS-SK)