Oleh Dhede Lotus
Di kamar tidur di suatu subuh, sayangku,
Rupanya adzan memintaku untuk merenda puisi
Dari sisa gerimis semalam
Dari lampu-lampu yang mulai dipadamkan
Kau di mana?
Aku jenuh terus mencari makna
Hal-hal kemudian terasa basi karena basa-basi
Tolong mengerti,
Yang ku inginkan hanya sepotong hati
Untuk menghidupkan puisi.
Ah, barangkali kita akan sepakat
Bahwa hidup seringkali hanya memperumit diri,
Hei lelaki.
Ya, kapan kau akan membuka diri?
Sebab bayangmu terus melambai dalam fikirku.
Mari, mari kita saling berbagi
Ada hati yang sama-sama sepi.
Kamar kost