Home - Mengenal Jajanan Pasar Khas Yogyakarta

Mengenal Jajanan Pasar Khas Yogyakarta

by lpm_arena
Print Friendly, PDF & Email
Aneka jajanan pasar khas Yogyakarta yang dijual di stand-stand, Rabu (4/06).

Aneka jajanan pasar yang disajikan di stand khusus untuk dicicipi pengunjung, Rabu (4/06).

lpmarena.com,Nama bakpia, martabak, lemper, apem, wingko, mungkin belum terdengar asing. Namun bagaimana dengan nama-nama seperti mata kebo, jongkong, mentho, kipo, yangko. Asing terdengar di telinga kita. Dalam rangka memopulerkan jajanan pasar, Dinas perindustrian, perdagangan, koperasi dan pertanian (Dinas Peridagkoptan) mengadakan “Festival Jajanan Pasar Kota Yogyakarta” di Museum Serangan Umum 1 Maret.

Acara yang digelar dari 4-5 Juni 2014 ini menyajikan berbagai macam jajanan tradisional khas Jogja.Acara ini diikuti oleh wargayang menjadi perwakilan 14 kecamatan di Yogyakarta. Perwakilan dari 14 kecamatan ini difasilitasi stand untuk memperkenalkan dan menjual jajanan pasar yang telah dibuat. Lalu, beberapa sampel jajanan diberikan kepada panitia untuk dicicipi oleh para pengunjung secara gratis di stand yang telah disediakan khusus.

R.R. Titik Sulastri, Sekretaris Daerah Pemkot Jogja hadir menggantikan bapak walikota Yogyakarta (Haryadi Suyuti) menyampaikan sambutan dan membacakan pidato tertulis dari bapak walikota. Dalam isi pidatonya, ia mengatakan bahwa makanan tradisional tidak boleh dilupakan, kita diajak bersama-sama melestarikan nilai budaya Yogyakarta. Ia juga mengatakan dalam jika kuliner merupakan salah satu daya tarik turis, “Harus diakui bahwa pesona kuliner adalah salah satu senjata ampuh untuk membuat wisatawan berlama-lama ada di kota Yogyakarta”. Selain itu  perkembangan jajanan pasar sendiri tidak boleh diabaikan, “Kita tidak boleh hanya mengandalkan makanan tradisional yang sudah ada.Melainkan senantiasa mengembangkan keragaman kuliner, bahan makanan, keterampilan, dan teknologi mengolah serta cara penyajian atau kemasan,” tambahnya.

Tidak bisa dipungkiri bahwa Indonesia memiliki banyak makanan khas. Namun, hal itu digempur dengan banyaknya jajanan modern yang serba instan. “Ini upaya agar jajanan pasar yang kurang dikenal menjadi tenar lagi. Sebenarnya juga lebih enak jajanan pasar daripada makanan modern kayak chiki dan sekarang kita dikepung makanan modern itu,” ucap Dina selaku panitia. Selain itu juga jajanan pasar lebih sehat dan aman dikonsumsi karena tidak mengandung pengawet.

Selain festival jajanan pasar sendiri, ada agenda-agenda lain yang diselenggarakan panitia, seperti demo masak jajanan pasar, lomba makan jajanan pasar, lomba mewarnai gambar oleh siswa TK, dan hiburan kesenian serta musik.(Isma Swastiningrum)

 

Editor : Ulfatul Fikriyah